Lunturnya Nilai Pancasila Tergerus Zaman: Krisis Nilai di Tengah Arus Modernisasi

photo author
- Kamis, 1 Mei 2025 | 11:06 WIB
Potret Monumen Pancasila di Jakarta (Instagram.com/@monumenpancasilasakti)
Potret Monumen Pancasila di Jakarta (Instagram.com/@monumenpancasilasakti)

Krisis nilai ini seharusnya menjadi perhatian serius, terutama bagi institusi pendidikan dan keluarga. Pendidikan Pancasila tidak cukup hanya disampaikan secara formal dalam kurikulum, tetapi harus ditanamkan melalui keteladanan, diskusi terbuka, dan praktik langsung dalam kehidupan sehari-hari. Keluarga pun memiliki tanggung jawab besar dalam menanamkan nilai-nilai luhur sejak dini.

Baca Juga: Progresif, Walikota Serang Budi Rustandi Langsung Anggarkan 25 Miliar Pada Titik Banjir

Membangun Kembali Kesadaran Ber-Pancasila

Menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila bukan tugas ringan, tetapi bukan pula mustahil. Pemerintah, tokoh masyarakat, pendidik, dan setiap warga negara memiliki peran untuk menumbuhkan kembali semangat kebangsaan yang bersumber dari Pancasila.

Kampanye digital, gerakan sosial, dan revitalisasi pendidikan karakter bisa menjadi langkah awal untuk membendung arus lunturnya nilai-nilai dasar bangsa ini.

Penutup

Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau simbol negara. Ia adalah napas dan jiwa bangsa Indonesia. Di tengah derasnya arus modernisasi, Pancasila harus kembali dihidupkan dalam praktik hidup sehari-hari—sebagai kompas moral, penuntun sosial, dan benteng kebangsaan. Bila tidak, kita berisiko kehilangan arah dan jati diri sebagai bangsa yang besar.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Dampak Kemajuan Teknologi Terhadap Dunia Kerja

Minggu, 20 Juli 2025 | 15:34 WIB

Perekonomian Di Era Jokowi

Rabu, 2 Juli 2025 | 17:42 WIB
X