Digunakan Setiap Hari Oleh Warga Banten, Jembatan Bambu Membahayakan Keselamatan

photo author
- Jumat, 28 Januari 2022 | 06:00 WIB
Jembatan Bambu yang kondisinya mengkhawatirkan di Desa Bayah Timur Kabupaten Lebak (Bens)
Jembatan Bambu yang kondisinya mengkhawatirkan di Desa Bayah Timur Kabupaten Lebak (Bens)



TOPMEDIA.CO.ID – Ditengah megahnya Banten International Stadium (BIS) yang sedang di bangun oleh Pemprov Banten dengan menghabiskan anggaran ratusan miliar rupiah.

Warga di Desa Bayah Timur Kecamatan Bayah mengeluhkan sebuah jembatan gantung yang terbuat dari bambu dan mereka pergunakan sehari hari untuk melintasi sungai Leuwi Renghas.

Baca Juga: Gubernur Banten Berinama Stadion Banten International Stadium

Kondisinya sangat menghawatirkan keselamatan jiwa yang melintas jembatan yang melintasi kali Cidikit itu.

Jembatan gantung sepanjang 50 meter itu kondisinya cukup menghawatirkan. Kawat besi seling terlihat sudah mengarat. Bahkan beberapa pasangan bambu di sepanjang jembatan sudah lapuk. Keterbatasan biaya membuat jembatan itu hanya diperbaiki dengan menambah bambu di sepanjang badan jembatan.

Jembatan bambu di Desa Bayah Timur
Jembatan bambu di Desa Bayah Timur (Bens)


Sulis, salah satu warga, mengaku bahwa jembatan itu satu-satunya akses warga yang akan membawa hasil taninya. Sulis pun khawatir akan jatuh ke Sungai Cidikit saat melintas di jembatan itu.

“Saya takut jatuh kalau melintasi jembatan itu. Makanya saya pelan-pelan kalau melintas. Apalagi kondisi besi seling yang sudah mengarat, kadang-kadang saya suka khawatir besi itu akan putus,” ujar Sulis, Kamis (26/1/2022).

Baca Juga: Raffi Ahmad dan Tim RANS Hari Ini Bertandang Kerumah WH, Bahas Pengelolaan BIS

Sudita, petani asal Kampung Cinangga Lebak yang ditemui saat membawa hasil tani, mengalami kekhawatiran yang sama. Terlebih saat kondisi Sungai Cidikit sedang banjir, dirinya harus berpikir dua kali saat akan melintasi jembatan gantung tersebut.

“Takut Pak, apalagi kalau air sungau sedang besar. Tapi mau bagaimana lagi, cuma ini akses jembatan satu-satunya,” keluhnya.

Sudita pun berharap agar jembatan itu segera diperbaiki, sehingga bisa memperlancar akses warga yang akan membawa hasil taninya dan layak dilintasi.

Baca Juga: Nyindir Gubernur, PW IPNU Banten Siap Mengelola Banten International Stadium

Terpisah, Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kecamatan Bayah Rafik Rahmat Taufik menyampaikan, bahwa jembatan gantung Leuwi Renghas ini hanya diperbaiki lewat hasil swadaya masyarakat. Keterbatasan dana desa membuat pihaknya hanya bisa berharap kepada bantuan dari pemerintah daerah.

“Dana desa kami terbatas, makanya saya akan usulkan ke pemerintah daerah untuk perbaikan jembatan. Di Bayah Timur sebenarnya tidak hanya jembatan ini saja (yang kondisinya menghawatirkan, red). Ada tiga jembatan gantung lainnya yang butuh penanganan serius pemerintah daerah,” jelas Rafik yang juga Kepala Desa Bayah Timur itu.

Rafik  mengaku sudah mengusulkan proposal bantuan ke pemerintah daerah untuk perbaikan empat jembatan gantung di Desa Bayah Timur yang kondisinya sangat menghawatirkan.

“Sudah saya usulkan ke pemerintah daerah untuk perbaikan empat jembatan gantung di Desa Bayah Timur. Mudah-mudahan usulan saya direspon dan bantuan perbaikan jembatan segera diturunkan,” tutupnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Sumber: topmedia.co.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X