PANDEGLANG - Puluhan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Pemuda Oktober (Gepok) Pandeglang, menyoroti sejumlah permasalahan yang terjadi di daerahnya. Masalah itu mulai pada tataran pemerintah daerah, DPRD hingga lembaga yudikatif.
Mereka menilai masih banyak yang perlu dievaluasi dari birokrasi di tubuh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang agar tercipta kemajuan daerah dalam menghadapi era digital dan arus globalisasi.
“Pemuda Pandeglang bertekad tidak mau didikte, kami akan terus mengawal agar penyelenggaraan pemerintahan daerah berjalan dengan baik,” ujar aktivis Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Pandeglang, Abdullah, ketika menyampaikan orasi dalam unjuk rasa di depan Pendopo Pandeglang, Senin (30/10/2023) sore.
Dalam aksinya, massa yang berasal dari sejumlah kampus di Kabupaten Pandeglang ini memberikan raport merah kepada Pemkab Pandeglang, mulai dari persoalan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, birokrasi, pariwisata, perekonomian masyarakat hingga praktik korupsi, kolusi dan nepotisme yang diduga masih terjadi.
“Kami meminta Bupati Irna Narulita untuk merombak jajarannya yang dinilai tidak becus dalam bekerja. Jangan ada komersialisasi pendidikan dan kesehatan, serta tingkatkan perekonomian masyarakat dan berdayakan para pemuda dalam proses pembangunan,” tegasnya.
Sebelum melakukan aksi unjuk rasa di depan Pendopo, sebelumnya massa menyampaikan aspirasi yang sama di depan Kantor Bupati dan Gedung DPRD. Bahkan dalam aksi tersebut sempat diwarnai kericuhan antara pengunjuk rasa dengan petugas kepolisian.
Massa aksi akhirnya dipukul mundur oleh polisi menggunakan air dari mobil water cannon. Tindakan tersebut terpaksa dilakukan polisi, karena aksi unjuk rasa tetap berlangsung hingga hampir pukul 18.00 WIB atau batas akhir waktu unjuk rasa.
Baca Juga: Lestarikan Tradisi dan Kreativitas, Relawan Ganjar Banten Gelar Festival Layang-Layang di Pandeglang
Sebelumnya, pada upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Alun-alun Pandeglang, Senin (30/10) pagi, Sekretaris Daerah (Sekda) Ali Fahmi Sumanta menyampaikan, Indonesia membutuhkan generasi muda yang memiliki optimisme tinggi serta kritis dalam mengawal perjalanan bangsa.
“Karena rasa optimisme dan sikap kritis tersebut menjadi ruh perjuangan pemuda dalam membangun masa depan Indonesia,” ujar Ali Fahmi.
Ia berharap, pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ini tertanam jiwa semangat dan penuh optimisme, sehingga mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan di Kabupaten Pandeglang.***