Pentagon AS Umumkan Segera Pasok Senjata Baru untuk Ukraina

photo author
- Rabu, 28 September 2022 | 20:11 WIB
Ilustrasi foto, markas Pentagon AS (@AfghanistanTime)
Ilustrasi foto, markas Pentagon AS (@AfghanistanTime)

TOPMEDIAUkraina dalam waktu dekat akan menerima lebih banyak amunisi untuk peluncur roket HIMARS dari Amerika Serikat (AS)

Departemen Pertahanan AS mengumumkan pada hari Kamis paket bantuan keamanan baru untuk Ukraina, yang mencakup lebih banyak amunisi untuk sistem roket artileri mobilitas tinggi HIMARS.

Pentagon AS akan mengirim Ukraina lain $ 675 juta senjata untuk melawan Rusia, termasuk lebih banyak amunisi untuk HIMARS.

 Baca Juga: Rusia Lancarkan Serangan Udara, Empat Peleton Howitzer dan HIMARS AS Hancur

Saat ini, peluncur roket modern buatan AS HIMARS mengubah wajah pertempuran, menjadi senjata utama dalam serangan balasan Ukraina terhadap pasukan Rusia yang menyerang.

Sistem HIMARS adalah bagian artileri self-propelled dengan POD roket di bagian belakang yang menembakkan roket dan rudal.

Diketahui peluncur roket HIMARS dapat mencapai jarak 70 kilometer plus, menyerang target dengan kerusakan jaminan rendah, memungkinkan kebakaran dekat bahaya (dalam jarak 200 meter).

 Baca Juga: Ukraina Kehilagan Senjata HIMARS yang Dipasok AS

Roket HIMARS diperuntukan untuk mendukung pasukan Ukraina dalam kontak serta melibatkan target titik presisi tinggi di lingkungan terbuka, perkotaan dan kompleks.

Selain itu, Departemen Luar Negeri AS diberitahu Kongres untuk membuat $2 miliar tersedia dalam investasi jangka panjang dalam pembiayaan militer asing di Ukraina.

Nilai senjata $1 miliar digelontorkan AS untuk meningkatkan keamanan Ukraina dan $1 miliar untuk 17 tetangga daerah Ukraina.

 Baca Juga: Amerika Serikat Pasok Tank Tambahan ke Ukraina

Secara total, Amerika Serikat telah berkomitmen sekitar $15,2 miliar dalam bantuan keamanan ke Ukraina sejak Januari 2021.

Amerika Serikat telah berkomitmen lebih dari $17,2 miliar dalam bantuan keamanan ke Ukraina dan lebih dari $14,5 miliar sejak awal invasi Rusia.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X