Dampak Muntahan Peluru Glock 17 ke Tubuh Brigadir J yang Menyeret Para Jenderal

photo author
- Minggu, 14 Agustus 2022 | 10:00 WIB
Ilustrasi foto, Hierarki Perwira Tinggi Polri (@asumsico)
Ilustrasi foto, Hierarki Perwira Tinggi Polri (@asumsico)

TOPMEDIA – Sebagai seorang perwira Inspektur Jenderal Polisi, Ferdy Sambo sudah memiliki segalanya dalam usia yang relatif muda. Harta, Tahta, dan isi senjata Glock 17 Inspektur Jenderal Polisi Ferdy Sambo.

Jabatan mentereng ditambah posisi Kasatgassus Merah Putih membuatnya menjadi sosok yang disegani atau ditakuti kolega dan para perwira Polri.

Sebagai Kasatgassus, Ferdy Sambo memiliki daya jelajah luas. Bisa mengurus banyak perkara yang perputaran uangnya tinggi. Dari urusan prostitusi, judi online, korupsi, ITE hingga TPPU, selama dianggap menjadi perhatian khusus pimpinan Polri.

Godaan dunia berupa harta, tahta, dan wanita sudah dilaluinya. Rupanya ada satu yang membuatnya terusik, hingga membawa dirinya ke pinggir jurang kehidupan lewat isi peluru Glock 17.

Baca Juga: Kenapa Komnas HAM RI Belum Terima Konfirmasi Lokasi Pemeriksaan dan Penahanan Ferdy Sambo

Menurut Dirtipidum Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi, eks Kadiv Propam Polri dugaan luapan emosi dan memilih untuk menghabisi nyawa ajudannya, Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J).

Aksinya dipicu lantaran telah mengganggu harkat dan martabat sang istri, Putri Candrawathi (PC), di Magelang.

“Dirinya menjadi marah dan emosi setelah dapat laporan Putri Candrawathi mendapatkan tindakan yang melukai harkat martabat keluarga di Magelang oleh almarhum Brigadir J,” ujar Brigjen Andi Rian, di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (11/8) yang lalu.

Ferdy Sambo menyampaikan hal itu kepada Timsus Polri sewaktu menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka di Mako Brimob, rumah sementaranya selama menjalani proses etik dan pidana.

Baca Juga: Kenapa Tim Khusus Libatkan Pasukan Brimob Geledah 3 Lokasi Rumah Ferdy Sambo

Keterangan tersebut tentunya masih harus diuji lagi untuk membuktikan perkara pembunuhan dan pembunuhan berencana terhadap ajudannya sendiri. “Itu pengakuan tersangka di BAP,” ungkap Brigjen Andi Rian.

Tak jelas apa yang membuat Ferdy Sambo menutupi persoalan selama kasus pembunuhan terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri pada 8 Juli 2022 yang lalu.

Awalnya penembakan terjadi lantaran Brigadir J berupaya melecehkan Putri Candrawathi dengan menodongkan senjata. Kini berubah upaya pelecehan terjadi di Magelang, sehari sebelum korban tewas.

Alibi yang berubah-ubah tentu mengundang prasangka, apakah skenario kebohongan dibangun karena takut aib terbongkar hingga harus menyusun kisah heroik tembak-menembak menggunakan Glock 17.

Baca Juga: Hari Ini, Tim Khusus Polri Periksa Irjen Ferdy Sambo Sebagai Tersangka

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X