TOPMEDIA – Pemilihan presiden Prancis. Warga negara Prancis berusia 18 tahun ke atas berhak memilih, saat ini lebih dari 48 juta orang dari 67,4 juta penduduk
Emmanuel Macron mengatakan negaranya siap menjadi penjamin proses perdamaian di Ukraina begitu gencatan senjata tercapai, kata pemimpin Prancis itu seperti dikutip oleh Le Parisien.
"Pada titik tertentu, gencatan senjata akan diumumkan, dan kita perlu membangun perdamaian. Ini tidak dapat dilakukan tanpa penjamin, dan ada seruan ke Prancis untuk menjadi salah satu penjamin itu," kata Emmanuel Macron.
Baca Juga: Uni Eropa Jatuhkan Sangsi Ekonomi Lanjutan ke Rusia, Kremlin Balas Putus Pasokan
Emmanuel Macron menekankan dia siap untuk melanjutkan negosiasi dengan Rusia Vladimir Putin, terlepas dari hasil mereka, karena itu akan membantu Paris untuk mempertahankan statusnya sebagai negosiator.
"Ini adalah tugas saya. Dan bahkan jika saya percaya bahwa tidak akan ada hasil pada pertengahan Mei, itu akan berguna dalam persiapan perdamaian di masa depan," kata Emmanuel Macron.
Koridor kemanusiaan. Presiden Prancis mengatakan dia menaruh perhatian besar pada masalah koridor kemanusiaan, secara khusus menyebutkan situasi di Mariupol.
Baca Juga: Pemerintah Luncurkan Jaminan Sosial Perindungan Masyarakat Menyusul Situasi Politik Rusia Ukraina
Dalam kata-katanya, pihak Rusia "menolak dengan sangat jelas" ketika Prancis menawarkan untuk melakukan operasi kemanusiaannya sendiri di kota itu, bekerja sama dengan Yunani dan Turki.
Dia menambahkan bahwa Paris menyarankan pembukaan koridor kemanusiaan, dengan partisipasi Komite Internasional Palang Merah (ICRC).
Prancis telah menyelesaikan persiapan untuk operasi kemanusiaan internasional di Mariupol untuk mengevakuasi penduduk kota dan menunggu persetujuan Rusia, juru bicara kabinet Prancis dan sekretaris negara Gabriel Attal mengatakan.
Baca Juga: Pemerintah Jerman Peringatkan Penutur Bahasa Rusia, Khawatirkan Disinformasi
Dilansir laman tass.com, kementerian Pertahanan Rusia menjawab, bahwa pihak Rusia membuka koridor kemanusiaan setiap hari, sesuai dengan inisiatif kemanusiaan dari Prancis, Jerman dan Turki.
Dikatakan bahwa Rusia mematuhi semua persyaratan gencatan senjata di sepanjang kekalahan ini setiap hari, dan memberi tahu duta besar asing dan organisasi internasional terkait tentang hal itu.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada 24 Februari bahwa sebagai tanggapan atas permintaan dari para kepala republik Donbass.
Artikel Terkait
Kelangkaan BBM di Amerika Serikat Tertinggi dalam Sejarah, Dampak Perang Rusia-Ukraina
Moskow Nasionalisasi Perusahaan Asing yang Keluar dari Rusia
Perang Rusia-Ukraina Bisa Bikin Inflasi Global Naik 2,5 Persen
Rusia Sebut Indonesia Menjadi Tempat Laboratorium Senjata Bilogi AS
Asia Tenggara Gantikan Eropa Jadi Pasar Baru Minyak Bumi Rusia