TOPMEDIA – Demonstrasi (unjuk rasa) dari berbagai elemen mahasiswa, buruh, dan pelajar di kawasan Patung Kuda, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat berakhir rusuh.
Kerusuhan disebabkan massa aksi unjuk rasa tidak diizinkan menemui Presiden Jokowi untuk menyampaikan tuntutannya secara langsung.
Sebab, akses jalan menuju Istana Negara diblokade Polisi dengan membentangkan kawat berduri dan menghalangi jalan dengan sejumlah kendaraan taktis.
Baca Juga: Terus Lakukan Penolakan Kenaikan BBM, Ketua Fraksi PKS Banten : Sampai Rakyat Dipedulikan Negara
Kerusuhan mulai pecah sekitar pukul 17.30 WIB. Masa aksi mulai merusak pembatas jalan karena polisi tidak memberikan akses ke mereka untuk menerobos masuk ke kawasan Istana Negara.
Aksi oknum unjuk rasa, lakukan perusakan fasilitas umum sambil membakar membakar atribut unjuk rasa seperti spanduk dan baliho yang mereka bawa.
Aksi protes kenaikan harga BBM tidak hanya dilakukan di jalan raya tetapi juga terjadi di dunia maya.
Baca Juga: Pasca Kenaikan BBM, Ketua Fraksi PKS Banten : Jangan Jangan Buat Bayar Utang Negara
Memanasnya aksi unjuk rasa juga terjadi di dunia maya. Sepanjang kemarin hari, tagar #BBMNaikRakyatRevolusi menjadi tranding topik di Twitter.
Para netizen turut menolak kenaikan harga BBM dengan melambungkan hastag #BBMNaikRakyatRevolusi.
Hingga pukul 21.50 WIB sudah terdapat sekitar 17,4 ribu tweet yang menggunakan hastag tersebut.
Baca Juga: Fraksi PKS Banten Suarakan Penolakan Kenaikan BBM, Juheni M Rois : Kita Gerak Bersama
Seperti diketahui, gelombang unjuk rasa terus terjadi di berbagai daerah di seluruh Tanah Air sejak Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM pada 4 September lalu.
Dalam kurun waktu 8 hari saja sudah terdapat 43 titik aksi unjuk rasa di seluruh Indonesia.
43 titik itu di antaranya, Aceh, Padang, Medan, Palembang, Bandung, Bogor, Cirebon, Kutai Timur, Balikpapan, Samarinda, Tarakan, Ternate, Gorontalo, Palu, Riau, Bengkulu, Lampung, Jakarta, Banten, Semarang, Solo, Yogyakarta, Lombok, Jombang, Lamongan, Makassar, Palopo, dan Kendari.
***