Kenaikan BBM Dianggap Kurang Tepat, Nuraeni : Kita Pantau Program BLT di Provinsi, Kabupaten dan Kota

TOPMEDIA.CO.ID - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), pada beberapa minggu lalu. Dinilai oleh Anggota DPR RI, Komisi IV, Fraksi Demokrat, Nuraeni, bahwa keterlaluan. 

Menurut Nuraeni, momen kenaikan BBM di bulan September 2022 sangatlah kurang tepat. 

Sebab, kata Nuraeni, dapat membuat stabilitas inflasi yang semakin tinggi.

Baca Juga: Handal Membuat Nasi Goreng? Etta Cafe & Baker Membuka Lowongan Kerja Untuk Posisi Staff Dapur

"Ya jangan diukur rakyat menengah atas. Tapi, dampak kenaikan BBM dirasakan rakyat menengah bawah yang kurang di pikirkan," ungkap Nuraeni yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Demokrat Kota Serang. 

Tak sampai disitu, Nuraeni juga menyatakan dengan tegas, persoalan kenaikan BBM, dari awal sudah menolak tegas. 

Walaupun, masih kata Nuraeni, dengan jumlah kursi minim di DPR RI, tidak menyurutkan semangat Demokrat untuk bersama rakyat.

Baca Juga: Sambut HUT TNI AL Ke 77, Gelar Lomba Marathon di Kota Cilegon

"Bagi saya, kenaikan BBM ini sangat menyakitkan. Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan di hari jumat sore hari, dan Demokrat langsung melakukan intrupsi, Komisi VII dan Komisi VI," jelasnya. 

Diakhir wawancara, Nuraeni mengakui, BBM yang sudah mengalami kenaikan akan sulit diturunkan atau dibatalkan. 

Sebab itu, sambung Nuraeni, hanya tinggal harus memantau kompensasi yang diberikan kepada masyarakat.

Baca Juga: Pasca Kenaikan BBM, DPR RI Minta Pemerintah Pusat Tak Bebani Daerah

"Kita tinggal pantau program bantalan sosial. Supaya skema program BLT di Provinsi maupun Kabupaten dan Kota bisa tepat sasaran," tuturnya.***