Respon Aspirasi Masyarakat, Gubernur Banten Andra Soni Tinjau Jembatan Gantung dari Bambu

photo author
- Jumat, 1 Agustus 2025 | 20:25 WIB
Gubernur Banten Andra Soni saat meninjau langsung kondisi jembatan gantung yang sangat memprihatinkan di Kabupaten Lebak, 31 Juli 2025 (foto: Biro Adpim)
Gubernur Banten Andra Soni saat meninjau langsung kondisi jembatan gantung yang sangat memprihatinkan di Kabupaten Lebak, 31 Juli 2025 (foto: Biro Adpim)

TOPMEDIA - Menindaklanjuti aspirasi masyarakat, Gubernur Banten Andra Soni turun langsung ke Kabupaten Lebak untuk melihat langsung kondisi jembatan gantung dari bambu di Kabupaten Lebak.

Usai melihat kondisi jembatan gantung dari bambu itu, Andra Soni men janjikan bahwa Pemerintah Provinsi Banten akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lebak untuk tindak lanjut akses penyambung antar Desa Binong dan Desa Sindang Mulya, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak itu.

Peninjauan tersebut dilakukan Andra Soni bersama Ketua TP PKK Provinsi Banten Tinawati Andra Soni serta Kepala DPUPR Provinsi Banten Arlan Marzan usai mendapatkan laporan dari masyarakat.

"Tadi dalam perjalanan ada aspirasi masyarakat yang menyampaikan terkait jembatan," ungkap Andra Soni, Kamis 31 Juli 2025.

Baca Juga: Solusi Bahan Bakar Terbarukan ‘PLUSRI’, Minyak Pirolisis Hasil Daur Ulang Sampah Plastik dari Chandra Asri Group

Andra Soni menyampaikan, jembatan gantung bambu itu digunakan oleh masyarakat sebagai salah satu akses menuju sekolah dan aktivitas sehari-hari.

"Kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lebak terkait dengan ini. Insya Allah setiap aspirasi pasti akan kita pertimbangkan dan kita kaji sesuai dengan kebutuhannya," katanya.

Sementara, Kepala DPUPR Provinsi Banten Arlan Marzan menyampaikan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pemkab Lebak terkait jembatan itu, seperti kontruksi apa yang tepat dengan kondisi akses jalan seperti itu.

"Kami akan koordinasikan juga dengan Pemkab Lebak. Kita juga nanti lihat apakah dari Kabupaten Lebak sudah mendesain kaitan dengan konstruksinya," ujarnya.

Baca Juga: Warga Cigadung Pertanyakan Program Kampung Digital Fiber Zone

Di tempat yang sama, Saprol salah satu warga Desa Sindang Mulya menyampaikan jembatan bambu tersebut telah tigakali roboh ketika debit air sungai tinggi dan selalu dibangun menggunakan swadaya masyarakat sekitar.

"Sudah tigakali roboh karena kena banjir. Ini jembatan dibangun pakai swadaya masyarakat," katanya.

Selanjutnya, Saprol menuturkan jembatan tersebut menjadi akses penghubung dari kedua desa, yaitu Binong dan Sindang Mulya. Namun ketika hujan sulit untuk dilewati.

"Dipakai oleh anak-anak sekolah dan masyarakat, tapi kalau musim hujan tidak dipakai karena akses menujunya licin," pungkasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X