Cara Mengatasi Kebiasaan Menunda Pekerjaan, Cobalah Lakukan Ini

photo author
- Sabtu, 1 Februari 2025 | 21:00 WIB
Ilustrasi seseorang suka menunda-nunda pekerjaan (Foto: Grapis Ruang guru)
Ilustrasi seseorang suka menunda-nunda pekerjaan (Foto: Grapis Ruang guru)

Alhasil, kemungkinanmu untuk mengundur ngerjain kimia akan tinggi.

2. Tidak ada rewards atau nilai yang dirasakan dari
suatu pekerjaan

Variabel lain yang mempengaruhi adalah nilai. Nilai ini merupakan “rewards” yang akan kamu dapat ketika berhasil menyelesaikan pekerjaan itu.

Baca Juga: Chat GPT Produk AS Dilawan Deep Seek AI Buatan China Yang Makin Melesat Penggunanya

Rewards itu bukan cuma berarti hadiah berupa barang fisik, ya. Tetapi, apakah kamu happy saat mengerjakannya, apa pengalaman yang kamu dapat ketika melakukannya. Kepuasan seperti apa yang kamu dapat setelah menyelesaikan pekerjaan itu.

Misalnya, kamu adalah tipikal orang yang suka mengerjakan tugas sendirian. Ketika di suatu hari rumahmu kedatangan tamu atau saudara dan menjadikannya berisik, kemungkinanmu menunda ngerjain tugas akan tinggi.

Karena, pengalamanmu saat mengerjakan tugas tidak kamu sukai.

3. Mudah Terdistraksi
Impulsivitas adalah seberapa mudah kamu terdistraksi.

Tentu, semakin gampang kedistrak, maka kemungkinan kamu menunda pekerjaan juga semakin tinggi. Buka laptop, mau buka file pekerjaan, eh tiba-tiba dapat notifikasi dari Instagram. Lalu, kamu kepancing untuk buka medsos dan berakhir main hape selama beberapa jam.

Baca Juga: BPKAD Banten Serahkan Laporan Layanan Informasi Publik Ke Komisi Informasi Banten

4. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Faktor terakhir adalah Waktu.

Ini merupakan jumlah waktu dari sekarang sampai kamu mendapatkan rewards akibat menyelesaikan pekerjaan. Semakin panjang jangka waktunya, semakin besar keinginanmu buat menunda-nunda.

Ini memang menjadi sifat natural manusia, sih, bagaimana kita lebih tertarik kepada rewards yang didapat dengan instan ketimbang harus menunggu lama terlebih dahulu.

Misalnya, kita cenderung lebih suka mendapatkan uang sepuluh ribu untuk membeli makanan di warung untuk ibumu sekarang, ketimbang dapat lima puluh ribu setelah 4 kali membelikan makanan di warung.

Makanya, ketika kita mendapatkan tugas yang deadline-nya “masih lama”, otak kita cenderung berpikir, “Apa penting gue kerjain sekarang?” Alhasil, motivasimu untuk mengerjakan jadi berkurang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X