Penulis: Saepudin (Mahasiswa Ilmu Hukum Unpam PSDKU Serang)
TOPMEDIA.CO.ID - Bullying atau perundungan merupakan masalah serius yang terus berkembang di Indonesia, terutama di kalangan remaja dan pelajar. Fenomena ini tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga di dunia maya (cyberbullying).
Bullying dapat menyebabkan dampak psikologis yang sangat merusak bagi korban, seperti rendahnya harga diri, depresi, hingga perasaan terisolasi. Dalam jangka panjang, korban bullying berisiko mengalami gangguan mental yang lebih serius, bahkan mempengaruhi kualitas hidup mereka.
Salah satu penyebab utama bullying di Indonesia adalah kurangnya pemahaman tentang pentingnya toleransi, empati, dan penghargaan terhadap perbedaan.
Baca Juga: DMI Kabupaten Tangerang Serukan Persatuan dan Program Inovatif Masjid Pasca Pilkada 2024
Budaya kompetitif, tekanan sosial, dan norma yang seringkali memandang remeh perilaku negatif seperti bullying turut memperburuk masalah ini.
Selain itu, kurangnya pendidikan tentang perilaku yang baik dan bagaimana cara menangani konflik membuat banyak remaja tidak tahu bagaimana seharusnya bertindak dalam situasi yang penuh emosi.
Contoh Kasus Bullying di Indonesia
Salah satu contoh kasus bullying yang mencuri perhatian di Indonesia adalah kasus perundungan yang terjadi di sebuah sekolah di Surabaya pada tahun 2018.
Baca Juga: Menggali Esensi Pendidikan Kewarganegaraan: Dari Pancasila hingga Identitas Nasional
Seorang siswa dipukul dan dikeroyok oleh beberapa temannya hanya karena berbeda cara berpakaian. Hal ini menjadi perhatian publik karena tindakan tersebut terekam dalam video dan viral di media sosial.
Kasus ini menunjukkan betapa bullying dapat berawal dari hal-hal kecil seperti perbedaan penampilan dan dapat berujung pada kekerasan fisik yang membekas secara psikologis bagi korban.
Solusi dan Perbaikan untuk Mengatasi Bullying
Pendidikan Karakter di Sekolah Setiap sekolah perlu menerapkan pendidikan karakter yang menekankan pentingnya empati, menghargai perbedaan, dan bekerja sama dengan teman-teman dari berbagai latar belakang.
Artikel Terkait
Apresiasi Hasil Kajian Kerentanan Seismik dari BMKG, Pemkot Cilegon Waspada Potensi Bencana
Judi Online dan Mengapa Harus Diberantas
Menguatkan Upaya Hukum Indonesia dalam Mencegah Tindak Pidana Perdagangan Orang
Ajis Firdaus Raih Juara Festival Vokasi Satu Hati 2025, Siap Wakili Banten di Kompetisi Nasional
Menimbang Vonis Mati Pidana Anak
Menggali Esensi Pendidikan Kewarganegaraan: Dari Pancasila hingga Identitas Nasional
DMI Kabupaten Tangerang Serukan Persatuan dan Program Inovatif Masjid Pasca Pilkada 2024