TOPMEDIA – Pakar ilmu tafsir Quraish Shihab menyatakan soal jodoh itu menjadi sesuata yang harus dimaknai sebagai rezeki, jodoh merupakan salah satu dari rezeki.
Quraish Shihab menerangkan, rezeki itu baiknya harus dicari dengan cara bergerak. Karena tanpa bergerak, bermalas-malasan rezeki sulit didapat.
Dalam konteks pasangan atau jodoh, menurut Quraish Shihab juga harus dijemput, dicari jangan hanya diam diri. Cari jodohmu, dental cara-cara yang dibenarkan Allah. Jodoh itu rezeki.
Baca Juga: Puasa Syawal, Niat dan Maknanya Menurut Quraish Shihab
Quraish Shihab berkata, jodoh itu dijemput dengan cara yang dibenarkan dan diperbolehkan oleh agama. Usaha untuk menjemput jodoh dikatakan Quraish Shihab bisa dengan berilmu yang tinggi, simpati, dan berpenampilan baik agar orang senang dengan anda.
Ketika Sudan berjodoh dan kemudian berpisah, rezekinya terputus dengan orang itu. Tapi masih bisa datang yang lebih baik. Kata Quraish Shihab.
Namun, selain berusaha, manusia juga diperintahkan untuk senantiasa berdoa memohon kepada Allah SWT. Sebab Allah SWT telah mengatur sedemikian rupa tentang jodoh manusia.
Pasagan ideal menurut Quraish Shihab adalah upaya dalam menjalin erat antara kedua anak manusia untuk terus-menerus berada dalam cinta, kesetiaan, ketulusan, kerjasama, dan saling menghargai satu dengan lainnya.
Baca Juga: Doa Sapu Jagat Beserta Artinya, Berikut Penjelasan Quraish Shihab
Surah Al-Nur ayat 26 menjelaskan setiap perkara yang keji baik ucapan maupun perbuatan akan cocok, sejalan dan sesuai dengan yang keji pula, begitupun sebaliknya.
Sedangkan dalam surah Al-Taḥrim ayat 10-11 adalah secara khusus Allah SWT membuat perumpamaan sebagaimana orang baik mendapatkan pasangan yang tidak baik, hal ini dapat dilihat pada kisah Nabi Nuh, Nabi Luth yang medapatkan istri yang durhaka, lalu kedua suaminya tidak dapat membantu mereka sedikitpun dari siksa Allah.
Lalu di ayat selanjutnya menemukan perumpamaan lain tentang suami yang tidak baik (fasik) dengan istri salehah yaitu Asiyah.
Baca Juga: Apa itu Malam Lailatul Qadar, Berikut Penjelasan Quraish Shihab
Sehingga ketiga ayat di atas dapat disimpulkan bahwa ketiganya tidak memiliki keterkaitan, dan tidak ada hubungan nya dengan pasangan ideal karna pada dasarnya di dalam surah al-Nur ayat 26 hanya menjelaskan tentang baik buruknya seseorang dilihat dari perkataan, maupun perbuatannya.
Sedangkan di surah Al-Taḥrim ayat 10 menjelaskan perumpamaan tentang kebaikan seseorang tidak dapat menolong dari api neraka atas kekejian sesorang tersebut sekalipun pasangannya ataupun keluarganya karna yang dapat menolong hal tersebut hanya dari diri kita sendiri.
Artikel Terkait
Tafsir Al-Anfal ayat 2 Tentang Iman dan Pemaknaan Menurut Quraish Shihab
Takwa Menurut Quraish Shihab, Begini Penjelasanya
Arti Dari Kata, Marhaban Ya Ramadhan, Menurut Quraish Shihab
Apa itu Istiqomah bagi Umat Muslim, Berikut Penjelasan Quraish Shihab
Syukur dalam Pengertian Quraish Shihab, Tafsir Al-Qur'an dan Pemaknaan