TOPMEDIA – Malam Lailatul Qadar merupakan salah satu peristiwa penting yang diabadikan di dalam Al-Quran. Peristiwa yang akrab dengan umat muslim karena berhubungan malam datangnya Al-Qur’an.
Peristiwa yang memunculkan beragam interpretasi sebagaimana telah di sebutkan dalam Al-Qur’an.
Lailatul Qadar sebagai satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Lailatul Qadar adalah malam kemulian penetapan, pengaturan dan sempit.
Baca Juga: Kisah Sahabat Nabi, Abu Bakar As Siddiq Penuh Keteladanan
Menurut penafsiran Quraish Shihab, Al-Qur’an pernah turun sekaligus dan itulah yang ditunjuk oleh ayat yang menggunakan kata anzalnahu, dan juga Al-Qur’an turun berangsur-angsur dan itulah yang ditunjuk oleh ayat yang menggunakan kata nazzala.
Quraish Shihab menegaskan, diturunkannya Al-Qur’an sekaligus adalah dari al-Lauh al-Mahfuzh ke langit kedua, sedangkan diturunkannya berangsur-angsur adalah dari langit dunia kepada Nabi Muhammad SAW yang dibawa oleh malaikat Jibril selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari.
Baca Juga: Kisah Sahabat Nabi, Abu Bakar dan Umar Berlomba Berbuat Kebaikan
Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab. Al-Qur’an sebagai pegangan dasar selalu menjadi acuan dalam menghadapi suatu masalah, baik dalam masalah agama, budaya dalam berbagai seginya, ataupun masalah kehidupan sehari-hari.
Al-Qu’ran adalah sumber utama dalam ajaran Islam dan pedoman bagi setiap umat muslim.
Al-Qur’an bukan sekedar memuat pertunjukan tentang hubungan manusia dengan Allah, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, serta hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Baca Juga: Kejujuran Ka'ab bin Malik Berubah Menjadi Nikmat, Kisah Sahabat Rasulullah SAW
Quraish Shihab menggunakan pendekatan bahasa dalam menegaskan bahwa Lailatul Qadar masih ada sampai kiamat.
Namun ada juga pakar hadis yang menyatakan‚ Innaha Rufi’at‛ (sesungguhnya malam Lailatul Qadar telah terangkat, dalam arti sudah tidak akan datang lagi).
Quraish Shihab menggunakan hadis dalam menafsirkan Lailatul Qadar yang terjadi pada pada bulan ramadhan.
Baca Juga: Islam dan Perniagaan yang Menguntungkan, Kisah Sahabat Rasulullah
Artikel Terkait
Kisah Al-Ala’ bin al-Hadhrami, Berdoa untuk Kendalikan Air
Kisah Qais bin Muslim, Tidak Jadi Bertemu karena Shalat Tahajud
Kisah Sufyan Ats Tsauri dan Air Zamzam
Islam dan Perniagaan yang Menguntungkan, Kisah Sahabat Rasulullah
Kejujuran Ka'ab bin Malik Berubah Menjadi Nikmat, Kisah Sahabat Rasulullah SAW