Baca Juga: Kisah Sahabat Nabi, Abu Bakar dan Umar Berlomba Berbuat Kebaikan
Sehari kemudian dia mandi. Disegarkan oleh bak mandi, dia merasa lega dan pergi ke masjid untuk salat zuhur.
Diakhir doa Rasulullah SAW duduk di mimbar, dan berbicara kepada jemaah berkata: "Ada seorang hamba yang Tuhannya telah memberinya pilihan antara kehidupan ini, dan kehidupan di dunia berikutnya dekat dengan Tuhan, dan hamba telah memilih yang terakhir."
Di luar jamaah, hanya Abu Bakar yang mengerti maksud dari pidato tersebut. Air mata menetes dari matanya.
Baca Juga: Kisah Sahabat Nabi, Abu Bakar dan Umar Berlomba Berbuat Kebaikan
Dengan berat hati dia berkata, "Nabi Muhammad, bagaimana kami bisa hidup tanpamu?"
Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan: "Hai manusia, telah sampai kepadaku bahwa kamu takut akan kematian Nabimu yang akan datang. Apakah ada nabi sebelumnya yang hidup selamanya di antara mereka yang kepadanya dia diutus sehingga aku akan hidup selamanya di antara kamu? Lihatlah, Aku akan pergi menemui Tuhanku. Kamu juga akan pergi cepat atau lambat."
Rasulullah SAW memberikan penghormatan yang bersinar kepada Abu Bakar ketika dia berkata: "Tidak ada yang lebih melimpah bagiku untuk kesetiaan, pengabdian, dan pengorbanan kekayaannya yang tak tergoyahkan daripada Abu Bakar. Jika saya harus memilih teman dekat, itu adalah dia, tapi Islam telah mempererat persaudaraan diantara kita semua.”
Baca Juga: Akan Turun di Akhir Zaman! Simak Kisah Nabi Isa AS Sang Pembunuh Dajal di Hari Kiamat
Rasulullah SAW juga memerintahkan: "Biarkan setiap pintu yang mengarah ke masjid ditutup, kecuali pintu Abu Bakar." Setelah itu Rasulullah SAW kembali ke rumah Aisyah.
Sambutan terakhir Rasulullah SAW. Penyakit ang diderita semakin meningkat, dan kondisinya semakin parah. Malam setelah tanggal tujuh Juni 632 menimpanya.
Dia terdengar berdoa terus-menerus kepada Allah untuk berkah-Nya. Pagi tanggal 8 Juni membawa sedikit kelegaan. Demam dan nyeri agak berkurang.
Baca Juga: Kejujuran Ka'ab bin Malik Berubah Menjadi Nikmat, Kisah Sahabat Rasulullah SAW
Rasulullah SAWmemindahkan tirai rumahnya, dia melihat orang-orang beriman melaksanakan salat mereka di bawah Imamah Abu Bakar.
Rasulullah SAW dibantu oleh Ali berjalan ke masjid. Orang-orang membuka jalan untuknya, membuka barisan mereka saat dia melangkah maju.
Artikel Terkait
Seseorang yang Bertaubat, Kisah Pada Masa Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam
Kisah Hubaib dan Ashim, Sahabat Nabi yang Jenazahnya Dilindungi Lebah
Kisah Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, Selalu Infaq Apa yang Ia Kagumi
Kisah Al-Ala’ bin al-Hadhrami, Berdoa untuk Kendalikan Air
Kisah Qais bin Muslim, Tidak Jadi Bertemu karena Shalat Tahajud