TOPMEDIA –Di pikiran kita yang awam Brazil dan Argentina di memiliki rivalitas panjang dalam sepak bola. Akan tetapi hal itu tidak akan terjadi tanpa adanya perdamaian antara kedua pihak dimasa lalu.
Brazil dan Argentina dulu bukanlah hanya rival di dunia olahraga tapi juga merupakan negara rival sengit yang bersaing menggunakan kekuatan militer dan kekuatan nuklir.
Rivalitas militer yang menyebabkan gejolak Brazil dan Argentina yang rawan akan konflik sampai suatu ketika ada gencatan senjata. Dan hal inilah yang menjadikan Brazil dan Argentina damai sampai sekarang.
Baca Juga: Meski 9 Kali Juara Copa America, Brasil Masih Kalah dari Argentina & Uruguay
Kerjasama yang dilakukan oleh Brazil dan Argentina dapat dinilai sebagai suatu hal yang tidak terlalu sering dilihat pada zamannya, yaitu negara yang berhenti berkonflik dan menemukan titik tengah.
Kedua negara pernah menjadi aktor Internasional, zaman dimana negara harus menjadi paling kuat atau punya kuasa total terhadap negara tetangga dengan senjata nuklir.
Perjanjian abacc dapat memberi kita pandangan baru mengenai hubungan Brazil dan Argentina yang bergolak adu senjata nuklir.
Baca Juga: Lima Alasan Argentina Takkan Juara Piala Dunia 2018, Nomor 2 Paling Krusial
Dikutip dari doi.org, tahun 1925 merupakan sejarah awal dimana Brazil dan Argentina mengalami konflik, saat itu Brazil masih berupa kekaisaran dan Argentina adalah serikat provinsi Rio de la Plata (nama Argentina pada abad 19).
Konflik tersebut menimbulkan peperangan mematikan yang dipicu oleh suatu permasalahan yaitu perebutan wilayah, perang kala itu memiliki sebutan lain menurut sejarah.
Perang Argentina Brasil (Guerra Argentino Brasilena; Argentine Braziliane War) yaitu konflik bersenjata antara Kekaisaran Brasil melawan Serikat Provinsi Rio de la Plata (sekarang negara Argentina).
Baca Juga: Brasil Wilayah Kekaisaran yang Terpecah Belah Akibat Perang Saudara
Perang ini berlangsung selama tiga tahun lamanya, dimana tak ada satupun pemenang dalam peperangan ini. Namun yang terjadi adalah lahirnya kubu yang baru yaitu Cisplatina. Cisplatina saat ini disebut sebagai Negara Uruguay.
Tak lama setelah pertempuran itu berakhir, perang yang lain pun muncul, perang tersebut dipicu karena ambisi ekspansionis diktator Paraguay dan perlawanan terhadap mereka oleh aliansi sebuah faksi di Uruguay, Argentina, dan Brasil.
Argentina dan Brasil berbagi lembah Río de la Plata - daerah di mana penjajah Portugis dan Spanyol bertabrakan dalam ambisi mereka untuk menaklukkan tanah baru untuk mahkota masing-masing.
Artikel Terkait
Astaga, Asteroid Setara 3 Miliar Bom Nuklir Nyaris Hantam Bumi
Kelangkaan BBM di Amerika Serikat Tertinggi dalam Sejarah, Dampak Perang Rusia-Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Bisa Bikin Inflasi Global Naik 2,5 Persen
Memori Bom Nuklir di Jepang dalam Sinopsis Film Hiroshima, Mon Amour
Asia Tenggara Gantikan Eropa Jadi Pasar Baru Minyak Bumi Rusia
Delegasi Rusia-Ukraina Melakukan Pembicaraan Hari Pertama di Istanbul Turki