Warisan Tragedi G30S/PKI, Luka Lama yang Masih Membekas

photo author
- Senin, 30 September 2024 | 16:14 WIB
Tentara tampak menembakkan senjata untuk memburu pasukan yang terlibat dalam G30S di Jakarta (Foto: Getty Images, 1965)
Tentara tampak menembakkan senjata untuk memburu pasukan yang terlibat dalam G30S di Jakarta (Foto: Getty Images, 1965)

TOPMEDIA.CO.ID - Tragedi G30S/PKI adalah salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah Indonesia. Meski sudah berlalu lebih dari setengah abad, dampaknya masih terasa hingga kini.

Lantas, bagaimana sebenarnya warisan dari peristiwa ini mempengaruhi kehidupan kita sehari hari?

Pada malam 30 September 1965, Indonesia diguncang oleh sebuah kudeta yang dikenal sebagai Gerakan 30 September atau G30S/PKI.

Peristiwa ini menewaskan enam perwira tinggi dan seorang perwira pertama TNI AD, yang kemudian ditemukan di sumur Lubang Buaya.

Meskipun keterlibatan Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam peristiwa ini masih menjadi perdebatan, Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto menggunakan tragedi ini sebagai alasan untuk menumpas PKI dan para simpatisannya.

Warisan dari tragedi ini sangat kompleks dan berlapis. Secara politik, tragedi G30S/PKI menjadi titik balik yang mengukuhkan kekuasaan Soeharto dan Orde Baru.

Rezim ini kemudian menjalankan kampanye anti-komunis yang masif, yang tidak hanya menghancurkan PKI tetapi juga menanamkan ketakutan terhadap komunisme di masyarakat.

Hingga kini, stigma terhadap komunisme masih kuat, dan isu PKI sering kali digunakan sebagai alat politik.

Dari sisi sosial, tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban dan mereka yang dituduh terlibat.

Banyak yang mengalami diskriminasi, kehilangan pekerjaan, dan hidup dalam ketakutan.

Generasi penerus dari mereka yang dituduh PKI juga merasakan dampaknya, sering kali menghadapi stigma sosial yang sulit dihapus.

Baca Juga: Dampak Tragedi G30S/PKI, Luka Sejarah yang Tak Terlupakan

Selain itu, tragedi ini juga mempengaruhi budaya dan pendidikan di Indonesia.

Selama bertahun-tahun, narasi resmi tentang G30S/PKI diajarkan di sekolah-sekolah, sering kali tanpa ruang untuk kritik atau perspektif alternatif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X