Sebelum Jadi Kepala BPIP, Yudian Wahyudi Pernah Larang Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Pake Cadar

TOPMEDIA.CO.ID - Larangan penggunaan cadar di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2018 menjadi salah satu kebijakan kontroversial yang melibatkan Yudian Wahyudi, yang saat itu menjabat sebagai Rektor.

Kebijakan ini memicu perdebatan luas di kalangan masyarakat dan menimbulkan berbagai reaksi dari berbagai pihak.

Pada awal tahun 2018, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yudian Wahyudi, mengeluarkan kebijakan yang melarang mahasiswi menggunakan cadar selama beraktivitas di kampus.

Kebijakan ini didasarkan pada alasan keamanan dan upaya untuk menjaga identitas mahasiswi agar tetap terlihat.

Reaksi dan Kritik Publik

Kebijakan ini segera menuai kritik dari berbagai kalangan, termasuk ormas keagamaan, aktivis hak asasi manusia, dan tokoh masyarakat.

Mereka menilai bahwa larangan ini melanggar hak kebebasan beragama dan berekspresi.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mempertanyakan alasan di balik kebijakan ini dan meminta agar kebijakan tersebut ditinjau ulang.

Pembentukan Tim Konseling

Sebagai bagian dari implementasi kebijakan, pihak kampus membentuk tim konseling atau pendampingan bagi mahasiswi yang menggunakan cadar.

Tim ini bertugas untuk memberikan pembinaan dan peringatan kepada mahasiswi yang tetap mengenakan cadar.

Jika setelah tujuh kali peringatan mahasiswi tersebut masih mengenakan cadar, mereka diancam akan dikeluarkan dari kampus.

Pencabutan Kebijakan

Setelah mendapat tekanan dan kritik yang luas, Yudian Wahyudi akhirnya mencabut kebijakan larangan penggunaan cadar pada Maret 2018.