Makna Filosofis di Balik Perlombaan 17 Agustus, dari Balap Karung Sampai Lomba Makan Kerupuk

photo author
- Minggu, 18 Agustus 2024 | 20:17 WIB
Lomba balap karung, salah satu lomba 17 Agustus yang memiliki makna tersendiri.  (TOPMedia.co.id / Istimewa)
Lomba balap karung, salah satu lomba 17 Agustus yang memiliki makna tersendiri. (TOPMedia.co.id / Istimewa)

TOPMEDIA.CO.ID - Setiap tanggal 17 Agustus, masyarakat Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan dengan berbagai perlombaan yang penuh semangat dan keceriaan.

Perlombaan ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam.

Dalam artikel ini, penulis akan mengeksplorasi filosofi di balik perlombaan 17 Agustus dan bagaimana tradisi ini memperkuat rasa kebersamaan dan nasionalisme.

Makna Filosofis di Balik Perlombaan

Balap Karung

Lomba balap karung melambangkan kesederhanaan dan perjuangan rakyat Indonesia pada masa penjajahan.

Karung yang digunakan mengingatkan kita pada pakaian sederhana yang dikenakan oleh masyarakat saat itu.

Panjat Pinang

Panjat pinang menggambarkan kerja sama dan gotong royong. Dalam lomba ini, peserta harus bekerja sama untuk mencapai puncak dan meraih hadiah.

Ini mencerminkan semangat kebersamaan yang diperlukan untuk mencapai kemerdekaan.

Makan Kerupuk

Lomba makan kerupuk mengingatkan kita pada masa-masa sulit di mana makanan sangat terbatas.

Kerupuk yang sederhana menjadi simbol dari perjuangan dan ketahanan rakyat Indonesia.

Baca Juga: Relevansi Perlombaan 17 Agustus di Era Modern, Merayakan Kemerdekaan dengan Inovasi dan Kreasi Baru

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X