WASPADA DBD! 6 Orang Meninggal Dunia Akibat DBD di Kudus Jawa Tengah Tahun Ini

photo author
- Rabu, 12 Oktober 2022 | 17:20 WIB
Bak mandi atau bak penampungan air bisa menjadi sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) atau aedes aegypti/Ilustrasi (Foto:Net) (Foto: Ilustrasi DBD TOPMEDIA)
Bak mandi atau bak penampungan air bisa menjadi sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) atau aedes aegypti/Ilustrasi (Foto:Net) (Foto: Ilustrasi DBD TOPMEDIA)

TOPMEDIA - Waspada DBD biasa terjadi pada musim hujan, di Jawa Tengah dikabarkan terdapat sebanyak 6 orang meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kejadian ini terjadi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah sepanjang Tahun 2022 periode Januari hingga Agustus 2022 tercatat 6 orang meninggal akibat DBD.

Mayoritas korban didominasi anak-anak. Sebanyak enam kasus kematian itu terjadi pada rentang waktu Januari 2022 hingga Agustus 2022. Rinciannya pada Januari satu kasus meninggal, kemudian pada Februari ada dua kasus meninggal.

Melansir dari berbagai sumber oleh TOPmedia, demam berdarah adalah infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk lalu ditularkan ke manusia. Penyakit ini sering terjadi di daerah tropis dan subtropis. 

Baca Juga: Kasus DBD Meningkat, Dinkes Kota Cilegon Sosialisasikan 3 M

Di Indonesia sendiri, demam berdarah memiliki jumlah kasus yang cenderung meningkat setiap tahunnya.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia  mencatat jumlah kumulatif kasus Dengue di Indonesia hingga minggu ke-22 di tahun 2022 mencapai 45.387 kasus, dengan jumlah kematian 432 kasus.

Selain tingginya jumlah kasus, demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. 

Untuk itulah, sangat penting untuk mengetahui bagaimana fase DBD dan gejalanya. Yuk, ketahui selengkapnya pada artikel berikut ini. 

Baca Juga: Dewan Kota Cilegon Mulai Desak Pemerintah, Bahas Tingginnya Kasus DBD

April ada satu kasus kematian, berlanjut di bulan Mei ada satu kasus kematian, dan di Juni satu kasus kematian. Sedangkan di Maret, Juli dan Agustus tidak terdapat kasus kematian akibat DBD.

”Rata-rata anak-anak dengan usia di bawah 15 tahun. Karena imunitasnya lebih lemah,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Darsono, Rabu 12 Oktober 2022 dilansir dari mana murianews.com.

Ia menyebutkan, penyebab kematian itu lantaran keterlambatan penanganan. Salah satunya menganggap gejala panas yang berkepanjangan sebagai panas yang biasa.

Baca Juga: Cegah Penyebaran DBD, Kecamatan Jombang Lakukan Fogging

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X