Tak berselang lama, polisi pun segera menghampiri rumah tersebut dan mendobrak pintu untuk melakukan pemeriksaan.
Setelah penggeledahan dilakukan, IS akhirnya ditemukan di loteng rumah kosong tersebut dengan keadaan hanya mengenakan celana pendek berwarna hijau.
IS akhirnya berhasil ditangkap dalam pengepungan puluhan warga dan polisi di tempat persembunyiannya itu.
Momen penangkapan ini berlangsung dramatis karena polisi sempat melayangkan tembakan ke udara sebelum akhirnya berhasil menangkap sang pelaku dan membawanya menggunakan mobil berwarna hitam untuk selanjutnya diamankan.
Tersangka Lakukan 3 Kali Upaya Pemerkosaan
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengungkapkan bahwa IS telah mengakui perbuatannya yang telah membunuh Nia Kurnia Sari. Selain itu, IS juga diduga telah melakukan tindak kekerasan seksual terhadap korban.
AKBP Faisol juga menjelaskan bahwa IS telah merencanakan aksi gilanya itu sebanyak 3 kali, namun baru berhasil dilancarkan pada 6 September 2024 lalu yang menyebabkan NKS harus kehilangan nyawanya.
"Berdasarkan pengakuannya, tersangka sudah ada niatan sebanyak 3 kali. Tepat di tanggal 6 September 2024, dia baru melakukan aksinya," ujar Faisol.
Motif Tersangka
Terkait hal ini, AKBP Ahmad Faisol masih belum bisa memastikan alasan IS melakukan aksi pemerkosaan dan pembunuhan terhadap NKS lantaran keterangan dan pengakuan yang diiberikan tersangka masih sering berubah-ubah.
Selain itu, polisi juga masih mendalami lebih lanjut terkait ada tidaknya keterlibatan pihak lain yang turut membantu tersangka IS selama masa pelariannya.***