Jaga Stabilitas Harga Minyak Goreng, Eksportir Wajib Pasok Dalam Negeri 20 Persen Volume Ekspor

photo author
- Sabtu, 29 Januari 2022 | 09:00 WIB
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi. (Biro Humas Kemendag)
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi. (Biro Humas Kemendag)

TOP MEDIA.CO.ID – Mulai  27  Januari  2022, Kementerian  Perdagangan (Kemendag)  menerapkan kebijakan Domestic  Market  Obligation(DMO)  dan Domestic  Price  Obligation(DPO) untuk  terus menjaga  dan  memenuhi  ketersediaan  minyak goreng  dengan  harga  terjangkau.

Kebijakan ini ditetapkan dengan  mempertimbangkan hasil evaluasi  pelaksanaan  kebijakan  minyak  goreng  satu  harga  yang  telah  berlangsung  selama satu minggu terakhir.

 “Mekanisme  kebijakan  DMO  atau  kewajiban  pasokan  ke  dalam  negeri  berlaku  wajib  untuk seluruh  produsen  minyak  goreng  yang  akan  melakukan  ekspor.  Nantinya,  seluruh  eksportir yang  akan  mengekspor  wajib  memasok  minyak  goreng  ke  dalam  negeri  sebesar  20  persen dari volume ekspor mereka masing–masing,” jelas Mendag Lutfi dikutip melalui halam Kemendag, (27/1).

Baca Juga: Mulai 1 Februari, Minyak Goreng Turun Lagi Mulai Rp 11.500

Mendag Lutfi menjelaskan, kebutuhan minyak goreng nasional pada 2022 adalah sebesar 5,7 juta kilo liter. Untuk kebutuhan rumah tangga diperkirakan sebesar 3,9 juta kilo liter, yang terdiri dari1,2 juta kilo liter kemasan premium, 231 ribu kilo liter kemasan sederhana, dan 2,4 juta kilo liter curah.

Sedangkan, untuk kebutuhan industri adalah sebesar 1,8 juta kilo liter.

“Seiring  dengan penerapan  kebijakan DMO, kami juga  akan menerapkan  kebijakan DPO yang kami tetapkan sebesar Rp9.300/kg untuk CPO dan Rp10.300/liter untuk olein,” katanya.

Baca Juga: Bareskrim Polri Jadwal Ulang Pemanggilan Edy Mulyadi Dengan Perintah Membawa

Dengan  kebijakan DMO  dan  DPO  tersebut, lanjut Mendag Lutfi, di  dalam  negeri  juga  akan diberlakukan  penetapan  Harga  EceranTertinggi  (HET)  untuk  minyak  goreng  dengan  rincian, minyak  goreng  curah  sebesar  Rp11.500/liter,  minyak  goreng  kemasan  sederhana  sebesar Rp13.500/liter, dan minyak goreng kemasan premium sebesar Rp14.000/liter. Kebijakan HET ini akan mulai berlaku pada 1 Februari 2022.

Dirinya juga menyampaikan, selama masa transisi yang berlangsung hingga 1 Februari 2022, kebijakan  minyak  goreng  satu  harga  sebesar  Rp14.000/liter  tetap  berlaku.

“Hal  tersebut dengan  mempertimbangkan  memberikan  waktu  untuk  penyesuaian  serta  manajemen  stok minyak goreng di tingkat pedaganghingga pengecer,”jelasnya.Mendag menginstruksikanpara  produsen untuk  mempercepat  penyaluran  minyak  goreng sertamemastikan  tidak  terjadi  kekosongan  di  tingkat  pedagang  dan  pengecer,  baik  di  pasar tradisional maupun ritel modern.

Baca Juga: Oknum Guru SD 50 Buton Diduga Tega Menyuruh Siswanya Makan Sampah

“Kami  kembali   mengimbau masyarakat untuk   tetap   bijak   dalam   membeli   dan   tidak melakukan panic  buying karena pemerintah  menjamin  stok  minyak  goreng tetap  tersedia dengan  harga  terjangkau.  Selain  itu,  Pemerintah juga  akan  mengambil  langkah-langkah hukum  yang  sangat  tegas  bagi  para  pelakuusaha  yang  melanggar  ketentuan,”tegasnya.

Diharapkannya, dengan dilaksanakannya kebijakan tersebut,  masyarakat  dapat  terus  mendapatkan minyak  goreng  dengan  harga  terjangkau  dan pedagang  serta  produsen  tetap  diuntungkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Deni Kusuma Wijaya

Sumber: Kemendag

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

CMSE 2025 Usung Tema Pasal Modal Untuk Rakyat

Jumat, 17 Oktober 2025 | 18:52 WIB
X