Pemkot Cilegon Berkomitmen Wujudkan Kota Bebas Stunting, Sinergi Lintas Sektor Jadi Kunci

photo author
- Selasa, 26 November 2024 | 22:58 WIB
Suasana rapat koordinasi dan fasilitasi Tim percepatan penurunan stunting di Kota Cilegon. (TOPmedia/Firasat Nikmatullah)
Suasana rapat koordinasi dan fasilitasi Tim percepatan penurunan stunting di Kota Cilegon. (TOPmedia/Firasat Nikmatullah)

TOPMEDIA.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon terus menunjukkan komitmen serius dalam upaya menekan angka stunting sebagai salah satu prioritas pembangunan kesehatan.

Hal ini ditegaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon, Maman Mauludin, dalam Rapat Koordinasi dan Fasilitasi Tim Percepatan Penurunan Stunting audit semester kedua 2024 yang digelar di Aula Gedung Bappeda Kota Cilegon, Selasa 26 November 2024.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Polres Cilegon, Kodim 0623, Kepala Kemenag, Ketua Baznas.

Kemudian, Ketua Tim Penggerak PKK, dan camat se-Kota Cilegon.

Kehadiran lintas sektor ini menunjukkan sinergi yang menjadi kunci keberhasilan dalam percepatan penurunan stunting.  

Maman mengungkapkan bahwa sinergitas antara stakeholder sangat penting untuk memastikan keberhasilan intervensi gizi spesifik dan sensitif yang difokuskan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Baca Juga: Satpol PP dan Dishub Kota Cilegon Bantu Tertibkan Alat Peraga Kampanye 

"Sinergitas ini adalah kunci keberhasilan. Semua pihak harus terlibat untuk memastikan intervensi yang efektif," ujarnya.  

Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPP-GBM), prevalensi stunting di Cilegon terus menurun.

Pada Februari 2024, tercatat 876 balita (2,87%) mengalami stunting.

Angka ini berkurang menjadi 818 balita (2,62%) pada Agustus 2024.  

“Saat ini tercatat 818 kasus stunting, dan kami optimis angka ini akan terus menurun dengan dukungan seluruh pihak. Kami menargetkan prevalensi nasional sebesar 14% dapat tercapai,” tambah Maman.  

Untuk mencapai target tersebut, Pemkot Cilegon telah mengimplementasikan berbagai program inovatif, seperti: Program "Bapak Asuh" dengan melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memberikan dukungan pangan bergizi bagi balita stunting.

Membuat Dapur Umum PKK yang menyediakan makanan tambahan untuk meningkatkan gizi balita.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abdul Hadi Top Media

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB
X