TOPMEDIA - Diperkirakan lebih dari 5 miliar orang akan kelaparan dan mati jika Amerika Serikat atau AS dan Rusia melakukan Perang Nuklir.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, konflik antara Rusia dan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Eropa kembali meningkat, hal ini dikhawatirkan akan terjadinya Perang Nuklir kedua negara.
Jika terjadi Perang Nuklir antara Amerika Serikat dan Rusia, perkiraan produksi tanaman pasca-konflik menunjukkan bahwa lebih dari lima miliar orang akan mati kelaparan.
Baca Juga: Benarkah Bisa Mencegah Penyakit Ain? Inilah Manfaat dan Arti Ucapan MasyAllah TabarakAllah!
Hal itu diungkapkan oleh Alan Robock pakar ilmu lingkungan Universitas Rutgers, bahwa dirinya telah melakukan total enam skenario, termasuk perang nuklir antara India dan Pakistan dan Perang Nuklir antara Amerika Serikat dan Rusia, untuk menyelidiki berapa banyak sedimen dan jelaga yang akan memasuki atmosfer akibat ledakan.
"Senjata nuklir Dengan asumsi kami menghitung jumlah jelaga yang tersebar sesuai dengan skala senjata nuklir masing-masing negara," paparnya.
Jumlah emisi asap ini dimasukkan ke dalam Model Sistem Bumi Komunitas, alat prediksi mekanisme yang didukung oleh National Center for Atmospheric Research.
Baca Juga: Jangan Buru-Buru Dibuang, 5 Kulit Buah Ini Bisa Dimanfaatkan Untuk Merawat Kecantikan Wajah
"Kemudian, dengan menggunakan model mekanisme bumi komunitas ini, kami memperkirakan perubahan produksi tanaman utama seperti beras, gandum, kedelai, dan jagung di setiap negara, serta perubahan area padang rumput untuk ternak dan jumlah pendaratan perikanan laut," jelasnya.
Tentu kata dia, ketika jelaga dan asap menyebar di atmosfer, jumlah sinar matahari berkurang, yang memiliki efek merugikan yang besar pada produksi tanaman. Penurunan hasil panen utama akan memukul negara-negara pengekspor utama di tengah dan tinggi, seperti Rusia dan Amerika Serikat, dan memaksa mereka untuk membatasi ekspor mereka.
"Negara-negara yang bergantung pada impor untuk tanaman mereka, seperti di Afrika dan Timur Tengah, kemudian dapat sangat terganggu," ungkapnya.
Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang hingga 29 Agustus, Seluruh Daerah Berada pada Level 1
Tim peneliti percaya bahwa bahkan pengurangan 7% dalam hasil panen global akan menjadi peristiwa abnormal terbesar dalam sejarah yang tercatat, dan bahwa dalam skenario AS vs. Rusia, skenario terbesar dari enam perang, manusia yang hidup di bumi dalam dua lebih dari 75% populasi dunia, atau sekitar 5,8 miliar orang, diperkirakan akan kelaparan.
Menurut tim peneliti, bahkan jika tanaman yang digunakan sebagai pakan ternak diteruskan ke manusia dan kehilangan makanan dikurangi sebanyak mungkin, efeknya adalah air ke bebatuan.
Artikel Terkait
Perang Dunia Ketiga Dimulai, Inggris Keluarkan Kapal Selam Nuklir
Lyudmila Vorobiev: Rusia Jajaki Kerja Sama dengan Indonesia, Teknologi Nuklir hingga Pesawat
Qatar Mencoba untuk Menengahi Kebuntukan Pakta Nuklir Iran dan AS
Putin Sampaikan Gelora Pidato Panas, Luncurkan Sarmat Bawa 10 Hulu Ledak Nuklir
Penampakan Mengerikan, Amerika Tempatkan Empat Pesawat Pembom B-2 Nuklir ke Australia