Setelah Gencatan Senjata, Warga Palestina Mengingat Pembantaian Israel

photo author
- Selasa, 9 Agustus 2022 | 10:18 WIB
Ilustrasi foto, Teman-teman Hamed Najim duduk di dekat makamnya dan orang-orang dari sepupunya di pemakaman yang sama di mana mereka dibunuh (Abdelhakim Abu Riash / Al Jazeera)
Ilustrasi foto, Teman-teman Hamed Najim duduk di dekat makamnya dan orang-orang dari sepupunya di pemakaman yang sama di mana mereka dibunuh (Abdelhakim Abu Riash / Al Jazeera)

“Mengapa kita di Gaza terkena semua ini? Kita bisa kehilangan anak-anak kita kapan saja dan kapan saja seolah-olah hidup kita tidak berharga.”

Baca Juga: Jurnalis senior Tertembak di Palestina, Kronologi Shireen Abu Aqla Tewas Oleh Pasukan Israel

Meski kehilangan putranya, Diana menyatakan kepuasannya dengan gencatan senjata.

“Cukup sudah. Kami tidak tahan lagi dan saya tidak ingin ibu-ibu lain di Gaza melihat kepahitan dari apa yang saya alami sekarang,” katanya, sambil menyeka air mata yang mengalir di pipinya.

Pada hari Senin, di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah, banyak orang berkumpul untuk meratapi Yasser al-Nabaheen, 40, dan tiga anaknya, yang terbunuh malam sebelumnya dalam pemboman Israel di rumah keluarga mereka.

Serangan itu mengakibatkan kematian ayah dan dua putranya, Ahmed, 13, Mohamed, 9, dan putrinya Dalia, 13. Putra tertuanya terluka dan sedang dalam pemulihan di rumah sakit.

Baca Juga: Perjalanan Ahmad, Pemuda Palestina yang Ingin ke Masjid Al-Aqsha

“Saya sedang duduk dengan Paman Yasser saya di sebidang tanah kecil di seberang rumah kami,” Ahmad, seorang anggota keluarga, mengatakan kepada Al Jazeera.

“Dia bergerak sedikit ke depan ketika sebuah rudal jatuh di ruang antara kami dan tepat di atasnya dan anak-anaknya. Mereka semua berubah menjadi berkeping-keping dalam sekejap.”

Ahmad mengatakan dia tidak percaya apa yang terjadi tepat di depan matanya.

“Saya berteriak dan meminta bantuan dan memanggil ambulans. Paman saya adalah orang yang baik dan dicintai oleh semua orang. Dia tidak memiliki afiliasi politik. Kami sedang duduk dan anak-anaknya sedang bermain di depannya. Dalam beberapa menit terjadi pembantaian,” katanya.

Baca Juga: ASN Pemkab Serang Beri Salurkan Donasi Untuk Palestina Rp 537,16 Juta

Ayah dan anak-anaknya meninggal setengah jam sebelum gencatan senjata disepakati.

“Ini luar biasa dan sangat sulit untuk dipahami. Israel terus membom dan membunuh orang dan warga sipil sampai saat-saat terakhir,” kata Ahmad.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X