TOPMEDIA – Warga Palestina yang babak belur mengingat 'pembantaian' Israel. Banyak warga Palestina tewas hanya beberapa jam sebelum gencatan senjata disepakati antara Israel dan Jihad Islam.
Hanya dua jam memisahkan pembunuhan Hamed Najim, 17, dan tiga sepupunya di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, tempat pengumuman gencatan senjata dengan Israel.
Israel dan kelompok bersenjata Palestina Jihad Islam mengumumkan gencatan senjata pada senin setelah tiga hari pemboman berat Israel di Jalur Gaza yang terkepung.
Baca Juga: Qatar Sambut Gencatan Senjata Israel dan Palestina, Hentikan Pertumpahan Darah
Dilansir Alarabiya, waktu gencatan senjata dimulai pada pukul 23:30 waktu setempat pada hari Minggu (20:30 GMT) dan sejauh ini telah berlangsung.
Menurut kementerian kesehatan Palestina, 44 warga Palestina, termasuk 15 anak-anak, tewas dan sedikitnya 350 warga sipil terluka selama "serangan pencegahan" tiga hari Israel.
Hamed dan sepupunya; Jamil Najm al-Deen Naijm, 4, Jamil Ihab Najim, 13, dan Mohammad, 17 tewas oleh rudal Israel yang menghantam mereka saat mereka berada di pemakaman Falluja di seberang jalan dari rumah mereka.
Baca Juga: Pria Palestina Dibunuh oleh Pasukan Israel di Tepi Barat
Ibu Hamed, Diana, tampak terguncang hebat. Dia mengatakan kepada kanal youtube Al Jazeera bahwa putranya sangat berhati-hati untuk tidak meninggalkan rumah, karena takut akan serangan Israel.
"Hanya dua jam sebelum gencatan senjata diumumkan, dia mengatakan kepada saya bahwa dia akan keluar selama lima menit dengan sepupunya," kata Diana.
“Beberapa saat berlalu dan kemudian kami mendengar sebuah bom. Kami berlari keluar untuk menemukan putra saya dan ketiga sepupunya. Mereka semua sudah potong-potong.”
Baca Juga: Linimasa: Peristiwa Serangan Israel di Tepi Barat Palestina
'Hidup kita tidak berharga'
Menurut Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan, kisah Diana mirip dengan banyak kisah lainnya di Jalur Gaza yang terkepung, setelah Israel melancarkan serangan udara berulang-ulang dalam operasi tiga hari yang melibatkan “serangan bedah” terhadap kelompok Jihad Islam Palestina.
“Saya adalah seorang ibu dari empat anak. Hari ini melihat anak-anak saya telah menjadi tiga potongan daging dalam sekejap mata. Anak saya sangat patuh, baik hati, dan unggul dalam studinya meskipun kami berada dalam keadaan sulit,” terang Diana.
Artikel Terkait
Kecam Tindakan Israel Terhadap Palestina, ACT Banten Bersama FPUIB Masifkan Bantuan Kemanusiaan
Wartawan Pandeglang Kecam Tindakan Israel dan Do'akan Muslim Palestina
Perjuangan Rakyat Palestina Sejak Zaman Dahulu, Para Sahabat Nabi Ini Ikut Bebaskan Al Aqsa
Ormas Islam dan Pemkab Serang Bersatu Galang Dana Untuk Palestina
Peran Mesir di Gaza Melebihi Dari Seorang Mediator
Amr bin Ash, Penaklukan Mesir dan Kekhawatiran Umar bin Khattab
Uni Eropa Bergerak ke Timur Tengah Atasi Krisis Energi, Rangkul Mesir dan Israel