Jelang Pemilihan Presiden Prancis, Emmanuel Macron Kandidat Kuat

photo author
- Sabtu, 2 April 2022 | 11:10 WIB
Ilustrasi foto, Emmanuel Macron (wikimedia)
Ilustrasi foto, Emmanuel Macron (wikimedia)

TOPMEDIA – Pemilihan presiden Prancis bulan ini telah digambarkan sebagai yang paling tidak menegangkan dalam beberapa dekade. Pemerintah Prancis resmi tetapkan pemilihan presiden negara itu akan dilangsungkan pada April 2022.

Sebuah kontes miring di mana Emmanuel Macron secara luas diperkirakan akan menang atas sekelompok penantang yang ditolak oleh mayoritas pemilih.

Sinyal prioritas Prancis hadapi pergeseran geopolitik Eropa.

Baca Juga: Emmanuel Macron Sebut Hegemoni Barat Hampir Berakhir

Emmanuel Macron juga merilis seruan bersama perusahaan teknologi Google, Amazon, dan organisasi lain menjalin kolaborasi yang lebih besar antara bisnis, pemerintah, dan masyarakat sipil untuk memastikan keselamatan anak secara online.

Dalam sebuah wawancara dengan FRANCE 24 di kanal Youtube. Lawan politik Emmanuel Macron menyampaikan kritik ; sedikit yang dia harapkan dari presiden muda itu akan mengatasi tantangan dan kembali lebih kuat tiga tahun kemudian, siap untuk mandat lain.

“Dia tidak menghormati mereka sekarang,” kata Batret, mengutip janji Macron tahun lalu untuk “mengganggu” mereka yang menolak vaksin Covid-19.

Baca Juga: Kecam Emmanuel Macron, KAMMI Serang Galakkan Boikot Produk Prancis

“Kami memiliki seorang presiden yang ingin membuat marah rakyatnya sendiri – namun dia akan menang lagi.”

Emmanuel Macron, Presiden termuda Prancis dan kandidat kuat calon pemilihan presiden Prancis.

Setelah naik ke tampuk kekuasaan lima tahun lalu sebagai presiden termuda negaranya. Emmanuel Macron, yang masih berusia 44 tahun, tahu bahwa memenangkan masa jabatan kedua sangat penting untuk ambisinya mereformasi Prancis dan Eropa.

Baca Juga: KAMMI UIN Banten Desak Jokowi Kecam Keras Presiden Prancis Emmanuel Macron

Kemenangan dalam pemilu mendatang akan membuatnya Emmanuel Macron menjadi pemimpin Prancis pertama yang terpilih kembali sejak Jacques Chirac pada 2002.

Setelah masa kepresidenan Nicolas Sarkozy dan Francois Hollande hanya berlangsung satu periode dan berakhir dengan kekecewaan.

Namun, kalangan pengamat tetap memperingatkan, tidak bijaksana jika Emmanuel Macron hanya berpuas diri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X