Sampah di Pesisir Laut Ujung Kulon Tiap Tahun Terus Meningkat

photo author
- Senin, 28 Februari 2022 | 08:11 WIB
Ilustrasi foto, petani madu ujung kulon berlatar sampah (topmedia)
Ilustrasi foto, petani madu ujung kulon berlatar sampah (topmedia)

TOPMEDIA – Jumlahnya sampah di pesisir laut Ujung Kulon mencengangkan. Catatan semenara ada 200,25 juta keping sampah plastik datang dari lautan. Sampah mengapung diperkirakan 100.000 ton mengapung di permukaan laut.

Sementara sekitar ratusan ribu serat mikro plastik per kilometer persegi mengotori garis pantai Ujung Kulon.

Identifikasi sampah dan penghitungan belum diterbitkan. Data sampah di Ujung Kulon dikutip dari makalah ilmiah terpisah hasil para Petani Madu. Kelak catatan sampah di Ujung Kulon akan berguna dalam menandai ruang lingkup masalah dan untuk kesadaran public secara luas.

Baca Juga: Madu dan Manfaatnya bagi Kesehatan Tubuh Manusia

Di luar kejutan volume sampah Ujung Kulon, pertanyaanya bagaimana mengurangi pecahan plastik seukuran biji buah salak itu bisa diselesaikan. Upaya pembersihan sampah di pesisir laut Ujung Kulon perlu sangat intens.

Eman salah satu Petani Madu dan beberapa Petani Madu lainnya melakukan upaya alakadarnya untuk mengidentifikasi sampah di pesisir pantai Ujung Kulon.

Meskipun para para Petani Madu Ujung Kulon telah mengetahui selama beberapa dekade tentang akumulasi massa puing-puing sampah di lautterus bertambah. Sejatinya mereka tidak bisa berbuat banyak.

Baca Juga: Madu di Lebak dan Ancaman Kepunahan Lebah Teweul

Dana paham tentang konsekuensi mematikannya bagi burung laut, ikan, dan hewan laut.

Hampir tidak ada yang diketahui tentang jumlah plastik di daerah terpencil di beberapa Pulau yang tersebar di wilayah Ujug Kulon. Hanya sedikit yang pernah bepergian ke sana untuk mengumpulkan sampel.

Sampah laut berada, seberapa padat plastik terakumulasi di ekosistem laut yang berbeda, dan bagaimana degradasinya, mereka tidak dapat benar-benar menghitung kerusakan yang ditimbulkannya.

Baca Juga: Cara Rasulullah Menjaga Kesehatan Tubuhnya. Madu Jadi Obat Favorit

Meskipun para Petani Madu tahu banyak tentang kerusakan kehidupan laut yang disebabkan oleh potongan-potongan besar sampah plastik, potensi bahaya yang disebabkan oleh mikroplastik masih kurang jelas. Bagaimana pengaruhnya terhadap ikan yang hidup di sekitar pulau.

“Kami berurusan dengan potongan-potongan dari ukuran ratusan meter sampah yang sulit melebur, sangat krusial untuk dipantau dan dicari solusi oleh pihak yang berkepentingan." kata Eman.

Ilustrasi foto, Petani Madu berdiri di hamparan sampah di Pantai Ujung Kulon
Ilustrasi foto, Petani Madu berdiri di hamparan sampah di Pantai Ujung Kulon (topmedia)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Sumber: topmedia.co.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X