Madu di Lebak dan Ancaman Kepunahan Lebah Teweul

photo author
- Rabu, 23 Februari 2022 | 11:21 WIB

TOPMEDIALebak dianugerahi demografi ideal untuk spesies Lebah Trigona (lebah madu tidak menyengat). Lebah Trigona dikenal di Lebak dikenal Teweul. Lebak masih memiliki hutan yang cukup luas sehingga ekosistem Lebah masih bertahan hidup.

Lebah Trigona atau lebah madu hidup di sarang pelindung celah batang pohon. Di Rangkasbitung Lebah Trigona hidup batang pohon Bambu dan batang pepohonan.

Lebah adalah spesies teratas dalam daftar Rantai makanan. Mereka adalah penyerbuk penting tumbuhan. Lebah menyerbuki 70 dari sekitar 100 spesies tanaman yang memberi makan 90% penduduk dunia. Lebah madu bertanggung jawab atas kelangsungan hidupan manusia dan spesies lainnya.

Baca Juga: Produksi di Jakarta, Polda Ringkus 3 Pelaku Yang Menjual Madu Palsu di Lebak 

Lebak mungkin kehilangan beberapa tanaman yang diserbuki lebah. Dampaknya pada beberapa hewan yang memakan tanaman itu juga akan ikut punah. Dan seterusnya hingga Rantai makanan mempengaruhi tidak seimbangnya ekosistem.

Dunia tanpa Lebah Madu akan sulit berjuang untuk mempertahankan populasi manusia global yang berjumlah 7 miliar. Pasar makanan akan memiliki setengah jumlah buah dan sayuran dengan ancaman kelangkaan.

Ancaman serius kelangkaan Lebah Madu yang paling nyata adalah Pestisida, dan penebangan pohon. Lebak merupakan daerah yang memiliki kontribusi ekonomi utamanya di bidang pertanian banyak mengadalkan bahan kimia untuk mengusir hama. Dampaknya juga berpengaruh pada kelangsungan hidup Lebahyang terus berkurang.

Baca Juga: Resep Membuat Kue Gipang Gula Merah ala Orang Rangkasbitung

Badrul Munir petani madu khas Rangkasbitung (madu NN) yang bertahan di tengah kepungan produk madu palsu di Rangkasbitung, Lebak. Menurutnya ada dua alasan mengapa Madu khas Lebak Teweul akan punah. Penggunaan bahan kimia Pestisida berlebih dan pembukaan lahan perkebunan yang massif.

Ilustrasi foto, produk madu di murni di Rangkasbitung
Ilustrasi foto, produk madu di murni di Rangkasbitung (Badrul Munir)

Satu-satunya rasa syukur petani Lebah Madu Teweul di Rangkasbitung adalah daerah Lebak memiliki potensi hutan Bambu melimpah. Cadangan hutan Bambu yang sudah terkenal dimasa lalu hingga kini.

“Sama seperti ada banyak alasan mengapa hal-hal pembangunan kota tidak bekerja dengan benar. Kini ada tiga alasan utama ancaman kepunahan Teweul, yaitu parasit, hilangnya habitat, dan tanaman pokok kebutuhan Teweul. Ketika ada masalah dalam hidup manusia maka ada masalah juga dengan hidup Lebah.” pungkasnya.

Baca Juga: Mulai 5 Desember Tarif Tol Integrasi Serang-Rangkasbitung Dan Tol Tangerang-Merak Diterapkan

Mengutip laporan penelitian tentang Lebah Madu pada laman friendsoftheearth. Ada uda penyebab ancaman kepunahan Lebah di dunia. Penyebabnya perubahan alam dan manusia. Munculnya Parasit yang merugikan lebah madu.

Parasit berupa tungau trakea dan varroa. Tungau trakea hidup secara internal di lebah madu dan membunuh mereka.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Sumber: topmedia.co.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X