nasional

AS dan NATO Gagal Sanksi Ekonomi Rusia, Beralih ke Provokasi Lain

Minggu, 24 April 2022 | 09:04 WIB
Ilustrasi foto, NATO (depok)

TOPMEDIA – Amerika Serikat dan NATO bergerak ke tahap akhir merencanakan provokasi di Ukraina, kata diplomat Rusia.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa Washington tidak dapat menekan Rusia secara ekonomi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menulis di saluran Telegramnya.

Baca Juga: Situasi Global Memburuk, Presidensi G20 Indonesia Diharap Membawa Solusi atas Konflik Rusia-Ukraina

Amerika Serikat kini beralih ke rencana penggunaan senjata pemusnah massal di Ukraina yang dilakukan Rusia.

Menurut data Kementerian Pertahanan Rusia yang diterbitkan pada hari Sabtu, AS dan mitra NATO-nya telah pindah ke tahap akhir merencanakan provokasi di Ukraina.

"Informasi oleh Kementerian Pertahanan Rusia yang diterbitkan hari ini dengan jelas membuktikan: Washington, dalam koordinasi erat dengan mitra NATO.

Baca Juga: Boris Johnson Bertemu Narendra, Inggris Bujuk India Jauhi Rusia

NATO telah pindah ke tahap akhir merencanakan provokasi di Ukraina yang harus meyakinkan komunitas global bahwa 'Rusia menggunakan zat tempur beracun dan agen biologis," kata diplomat itu.

Maria Zakharova menekankan bahwa rencana awal Washington melibatkan tekanan ekonomi pada Rusia untuk membuat Moskow "sepenuhnya mempertimbangkan kembali kepentingan yang sah di bidang keamanan." "Itu tidak berhasil.

Sekarang AS beralih untuk melibatkan senjata pemusnah massal (WMD), praktis - ke permainan di luar 'garis merah'," kata juru bicara itu.

Baca Juga: Israel Kecam Rusia Serang Ukraina, Tapi Terus Caplok Palestina

Sebelumnya, Kepala Satuan Perlindungan Radiasi, Kimia, dan Biologi Rusia Igor Kirillov mengatakan bahwa AS sedang mempersiapkan provokasi untuk menuduh Rusia menggunakan senjata nuklir kimia, biologi, atau taktis.

Menurut dia, Washington menyiapkan tiga skenario: skenario pertama sedang "insiden bendera palsu yang dipentaskan.

Yang kedua  "penggunaan senjata pemusnah massal (WMD) secara rahasia dalam jumlah kecil.

Halaman:

Tags

Terkini