Rayakan Hut 30, Inilah Asal Usul Tangerang Banten! Sejarah Tempo Dulu

Baca Juga: Pemuda Soleh Sadarkan Mantan Pelacur, Hingga Lahirkan 7 Orang Anak Sebagai Nabi! Cek Kisahnya Disini

Namun dalam pertempuran melawan VOC, ketiga Maulana gugur satu demi satu. 

Aries Santika wafat pada tahun 1717 di Kebon Besar Kecamatan Batuceper, Aria yudanegara wafat pada tahun 1718 dan pada tahun yang sama aryawangsakara menutup Rusia di Ciledug dan dimakamkan di Lengkong kyai daerah disekitar benteng pertahanan yang dibangun oleh ketiga Maulana. 

Hingga ketiga maulana disebut masyarakat sekitar dengan istilah daerah benteng, hal ini turut mendasari sebutan Kota Tangerang yang dikenal dengan sebutan Kota Benteng.

Baca Juga: DAFTAR TERBARU : 9 Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2023, Mulai Dari Raja Batubara Hingga Saudara Kembar

Beralih ke latar belakang berubahnya kanan menjadi Tangerang, hal ini bermula pada tanggal 17 April tahun 1684 Pada saat ditandatanganinya perjanjian antara Sultan Haji atau Sultan Agung Nasri abdulkahar Putra Sultan Ageng Tirtayasa pewaris Kesultanan Banten. 

Saat itu, VOC pada salah satu pasal perjanjian tersebut menyebutkan bahwa wilayah yang kala itu dikenal dengan Tangerang. 

Hingga sepenuhnya menjadi milik dan ditempati oleh VOC dengan adanya perjanjian tersebut, daerah Tangerang seluruhnya masuk kekuasaan Belanda.

Baca Juga: Fakta Rocky Keluar dari ASTRO Hingga Tinggalkan Agensi Fantagio, Ternyata Ini Alasannya

Kala itu tentara Belanda tidak hanya terdiri dari bangsa asli Belanda, tetapi juga merekrut warga pribumi di antaranya dari Madura dan Makasar. 

Yang diantaranya ditempatkan di sekitar wilayah benteng tentara VOC, yang berasal dari Makassar tidak mengenal huruf mati dan terbiasa menyebut Tangerang dan Tangerang. 

Kesalahan ejaan dan dialek inilah yang diwariskan dari generasi ke generasi, bahkan hingga saat ini berlanjut ke masa pemerintahan awal di Tangerang.

Baca Juga: Top 3 Wisata Terhits dan Instagramable di Surabaya yang Cocok untuk Liburan Akhir Pekan

Pasca ditandatanganinya perjanjian Banten dengan VOC, kala itu pemerintah Belanda membentuk pemerintahan kabupaten yang lepas dari Kesultanan Banten. 

Dibawah pimpinan seorang Bupati para bupati yang pernah memimpin and Tangerang di era pemerintahan Belanda, pada periode tahun tahun 1682 sampai tahun 1809 adalah Kiai aryasuta di laga itu.