TOPMEDIA – Khalifa Abu Bakar As Siddiq dan operasi penaklukan di Irak menempatkan Angkatan Bersenjata yang terorganisir penuh perhitungan. Abu Bakar As Siddiq menempatkan sebuah garnisun (angkatan bersenjata) di Tayma di sebelah timur Tabuk Arab Saudi menjaga perbatasan.
Garnisun ditempatkan untuk melindungi perbatasan dari serangan apapun Bizantium Suriah. Angkatan bersenjata di Tayma dipimpin oleh Khalid bin Saeed.
Kaum Muslim meraih sukses spektakuler misi penaklukan di Irak. Situasi ini menciptakan kecerobohan dalam diri Khalid bin Saeed.
Baca Juga: Kisah Khalifa Abu Bakar Melepas Perlindungan Ad Dughna
Anggapan ceroboh kalkulasi perang untuk membuat kemenangan penaklukan selanjutnya di Suriah menurutnya juga bisa didapat dengan mudah.
Pada awal 634 SM, Khalid bin Saeed yang ceroboh meminta izin Abu Bakar As Siddiq untuk bergerak ke Suriah. Abu Bakar As Siddiq mengizinkan Khalid bin Saeed untuk masuk ke Suriah, tetapi dia disarankan melakukan operasi pengintaian saja.
Abu Bakar As Siddiq meminta tidak boleh ada upaya untuk terlibat dalam permusuhan serius dengan Bizantium.
Baca Juga: Kisah Rasulullah SAW Menunjuk Khalifa Abu Bakar sebagai Imam
Khalid bin Saeed bergerak ke Suriah, dan pasukan Bizantium mundur dari hadapan pasukannya. Hal itu memberi kesan kepada Khalid bin Saeed bahwa kemenangan di Suriah bisa didapat dengan mudah seperti di Irak.
Khalid bin Saeed menembus jauh ke dalam wilayah Suriah untuk mengejar pasukan Bizantium. Ketika Khalid bin Saeed terputus dari pangkalan utama pasukan, Bizantium mengepung pasukan Muslim dan melancarkan serangan balasan yang kuat.
Dalam pertempuran ini, umat Islam menderita kekalahan serius. Khalid bin Saeed kehilangan putranya dalam peperangan dan itu membuatnya ia bingung.
Baca Juga: Kisah Istri Nabi Muhammad SAW, Mariyah Al-Qibtiyah Perempuan dari Mesir
Dalam keadaan putus asa, dia melarikan diri dari medan perang. Komando itu kemudian diambil alih oleh Ikrama bin Abu Jahal, yang mengambil alih posisi pasukan dengan mengevakuasi pasukan Muslim keluar dari Suriah.
Abu Bakar As Siddiq merasa kesal atas kegaduhan Khalid bin Saeed, dan menyuruhnya untuk tidak datang ke Madinah. Khalid bin Saeed dengan demikian mengundurkan diri dan mengasingkan diri ke pedalaman gurun jauh dari Madinah.
Sekembalinya dari haji pada bulan Februari 634 SM, Abu Bakar As Siddiq mengeluarkan seruan untuk berjihad di zona pertempuran di Suriah. Menanggapi panggilan tersebut, pasukan dari berbagai suku seluruh penjuru Arab datang ke Madinah.
Artikel Terkait
Kisah Hubaib dan Ashim, Sahabat Nabi yang Jenazahnya Dilindungi Lebah
Kisah Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, Selalu Infaq Apa yang Ia Kagumi
Kisah Al-Ala’ bin al-Hadhrami, Berdoa untuk Kendalikan Air
Kisah Qais bin Muslim, Tidak Jadi Bertemu karena Shalat Tahajud
Kisah Sufyan Ats Tsauri dan Air Zamzam
Islam dan Perniagaan yang Menguntungkan, Kisah Sahabat Rasulullah