TOPMEDIA – Istiqomah merupakan salah satu bentuk akhlak mulia. Istiqomah suatu istilah bahasa arab yang sering diucapkan oleh masyarakat muslim.
Sifat istiqomah selayaknya dimilki oleh setiap muslim agar tidak mudah digoyahkan tantangan maupun halangan dalam memegang tali Islam dan menjalankan ajaran Islam.
Istiqomah menurut bahasa berasal dari akar kata yang tersusun dari huruf Qof, Wa, Mim, dan yang menunjukkan dua makna. Makna Pertama, adalah kumpulan manusia (kaum). Makna kedua, adalah berdiri atau tekad yang kuat.
Baca Juga: Kisah Sufyan Ats Tsauri dan Air Zamzam
Dari makna yang kedua, istiqomah diartikan dengan I’tidal (tegak atau lurus). Dalam “Ensiklopedi Islam” yang disusun oleh tim redaksi Ensiklopedi Islam, istiqomah adalah keadaan atau upaya seseorang yang teguh mengikuti jalan lurus(agama Islam) yang telah ditunjuk Allah SWT.
Istiqomah secara terminologi, bisa diartikan dengan beberapa pengertian, diataranya :
- Abu Bakar as-Shiddiq ketika ditanya tentang istiqomah menjawab, istiqomah adalah kemurnian tauhid (tidak boleh menyekutukan Allah dengan apa atau siapa pun).
- Umar bin al-Khattab berkata, istiqomah adalah komitmen terhadap perintah dan larangan dan tidak boleh menipu.
- Utsman bin Affan berkata, istiqomah adalah mengikhlaskan amal kepada Allah.
- Ali bin Abi Thalib berkata, Istiqomah adalah melaksanakan kewajiban-kewajiban.
- Mujahid berkata, istiqomah adalah komitmen terhadap syahadat tauhid sampai bertemu dengan Allah (meninggal).
- Ibnu Taimiyyah berkata, istiqomah adalah mencintai dan beribadah kepada Allah tanpa menoleh kiri kanan.
Baca Juga: Kisah Qais bin Muslim, Tidak Jadi Bertemu karena Shalat Tahajud
Bentuk-Bentuk Istiqomah
Menurut sebagian ulama berpendapat bahwa istiqomah itu terjadi secara lahir maupun batin.Yang dimaksud istiqomah secara lahir adalah patuh terhadap semua perintah Allah SWT.
1. Istiqomah Hati
Asal istiqomah adalah istiqomah hati diatas tauhid sebagaimana yang dijelaskan tentang arti istiqomah, apabila hati telah istiqomah dalam makrifah kepada Allah, takut kepada-Nya, mengagungkan-Nya, mencintai-Nya, menjadikan-Nya tujuan, tumpuan harapan, berdoa, tawakkal kepada –Nya dan berpaling dari yang selain-Nya.
Baca Juga: Kisah Al-Ala’ bin al-Hadhrami, Berdoa untuk Kendalikan Air
....”Ketahuilah, bahwa di dalam badan terdapat segumpal darah. Jika ia baik, maka semua aggota badan akan baik. Jika ia rusak, maka semua anggota badan akan rusak. Segumpal darah tersebut adalah hati.”(HR.Ibnu Majah).
2. Istiqomah lisan
Lisan merupakan salah satu nikmat yang diberikan Allah kepada manusia, karena dengan lisan itulah mereka dapat mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai pernyataan keislaman.Yang jugapaling harus diperhatikan setelah istiqomah hati karena ia merupakan penerjemah hati dan juru bicaranya.
Artikel Terkait
Kisah Sahabat Nabi, Sa'ad bin Abi Waqqas
Kisah Sahabat Nabi, Malaikat Menaungi Abdullah bin Haram dengan Sayapnya
Kisah Amir bin Al-Akwa, Syair dan Perang Khaibar
Renungan Jelang Ramadhan, Kisah Menangisi Dosa Hingga Mata Sakit
Seseorang yang Bertaubat, Kisah Pada Masa Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam