Nama-nama 'Tsamud' dan 'Al-Hijr' disebutkan dalam Al-Qur'an bersama dengan apa yang terjadi dengan penduduk daerah dekat Al-Ula.
Kita belajar dari Quran bahwa Madain Al-Shaleh dihuni oleh orang-orang Tsamud. Untuk membimbing mereka di jalan yang benar dan menjauh dari kepercayaan mereka pada berhala dan berbagai praktik kejahatan, Allah mengutus kepada mereka Nabi Shaleh (A.S.).
Baca Juga: Jika Ingin Berangkat ke Arab Saudi, Jamaah Haji Indonesia Asal Banten Wajib Vaksin Booster
Orang-orang Tsamud menolak seruannya untuk percaya pada Tuhan Yang Maha Esa (Allah), dan mengejek dia dan tanda-tandanya.
Nabi Shaleh berulang kali memperingatkan mereka untuk takut akan murka dan hukuman Allah. Namun, orang-orang Tsamud mengabaikan peringatannya karena mereka merasa cukup bangga dan aman karena makam dan bangunan besar yang mereka ukir sendiri di pegunungan besar Al-Hijr atau Madain Saleh.
Al-Qur'an merujuk struktur ini dengan ayat-ayat berikut:
“Dan kamu mengukir rumah dari gunung dengan keahlian yang tinggi” — (Quran, Surah Ash-Shuara, 26: 149)
Pelecehan Tsamud terhadap Nabi Saleh terus berlanjut dan keadaan berangsur-angsur memburuk. Untuk lebih menguji bangsa ini, Allah memerintahkan mereka untuk tidak menyakiti seekor unta betina yang telah Dia kirimkan kepada Nabi Saleh sebagai tanda dari Tuhan.
Tetapi karena orang-orang Tsamud bertekad untuk melanjutkan pelecehan mereka terhadap Nabi Saleh, mereka membunuh unta betina karena dendam. Hal ini mengundang murka Allah atas mereka dan Allah menghukum mereka dengan menghancurkan mereka semua dalam sebuah gempa bumi.***
Artikel Terkait
UE Khawatirkan Keamanan Energi Eropa di Tengah Kebuntuan dengan Rusia
Asal Mula Tebuireng, Wiro Sableng Hadang Syekh Hasyim Dirikan Pondok Pesantren
Tidak Kalah Dengan Hip Hop, Habib Ja'far Lakukan Battle Dance Versi Islami
Ketua ILDI: Mari Berdansa Untuk Hidup Sehat Ditengah Pandemi Virus Corona
Rungseb Lihat Pasar Kumuh, Walikota Serang Sarankan Ini Di Musrenbang !