Salah satu momen paling menarik dalam Journalism School ini adalah sesi tanya jawab.
Peserta sangat antusias mengajukan pertanyaan, mulai dari teknik penulisan berita hingga etika jurnalistik.
"Bagaimana cara kita memastikan berita yang kita tulis tidak bias?” tanya salah satu peserta, M. Hifatul Iman.
“Selalu lakukan cross check dan jangan takut untuk mengakui kesalahan jika memang ada," jawab Firasat dengan bijak.
Penutup yang Menginspirasi
Acara ditutup langsung oleh Firasat Nikmatullah yang juga merupakan Mantan Koordinator Majelis Pembimbing Pusat Ikatan Mahasiswa Cilegon dengan pesan inspiratif.
“Saya berharap, setelah mengikuti Journalism School ini, kalian semua bisa menjadi aktivis yang paham ilmu jurnalistik, tidak hanya kompeten, tetapi juga berani menyuarakan kebenaran,” katanya.
Firasat juga mengajak peserta untuk terus belajar dan tidak berhenti mengasah kemampuan jurnalistik mereka.
Dengan berakhirnya Journalism School ini, IMC diharapkan dapat mencetak lebih banyak jurnalis muda yang siap menghadapi tantangan di era disrupsi digital.
"Peran jurnalis dan aktivis itu hampir sama, sama sama sebagai agen of control sosial," tutupnya.***