TOPMEDIA.CO.ID - Belakang ini wacana pemerintah RI menghadirkan tenaga ahli asing menuai sorotan usai Prof, Dr Budi Santoso dicopot dari dekan fakultas kedokteran Universitas Airlangga.
Prof, Dr Budi Santoso dicopot lantaran menolak Kementrian Kesehatan (Kemenkes) akan mendatangkan dokter asing ke Indonesia.
Ada beberapa alasan RI gigih tetap ingin mendatangkan dokter asing ke Indonesia diantaranya:
- Meningkatkan kualitas layanan kesehatan
Menurut Kemenkes Budi Sadikin mendatangkan dokter asing ke Indonesia merupakan salah satu cara untuk meningkatkan layanan kesehatan yang mengibaratkan naturalisasi dokter seperti naturalisasi pesebak bola timas.
Menurut Kemenkes timnas Indonesia berkembang pesat saat ada pemain dan pelatih asing.
- Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) tidak merata.
Juru bicara Kemenkes Muhammad Syahril menuturkan penambahan dokter asing untuk meratakan pesebaran di seluruh wilayah Indonesia.
Sebab pada tahun 2023 rasio dokter spesialis di Indonesia hanya 0,12 perseribu penduduk, rasio ini rendah jika dibandingkan dengan di Asia Tenggara.
- Menyelamatkan penderita penyakit jantung dan stroke
Menkes mengatakan bukan soal persaingan SDM melainkan untuk menyelamatkan warga Indonesia yang terkena jantung dan stroke.
Menurutnya kecepatan pelayanan medis tidak sebanding dengan laju kasus kelainan jantung bawaan (genetik).
Kemampuan dokter jantung di Indonesia untuk melakukan operasi baru mencapai 6 ribu pasien pertahun.
- Meningkatkan kompetensi dokter lokal
Karena mampu menilai dapat meningkatkan kompetensi dokter di Indonesia seperti halnya ada 22 tenaga medis dari Arab Saudi ikut dalam operasi jantung gratis bagi pasien tidak mampu di Sumatera Utara pada 27 Mei 2024.
Dengan RI mendatangkan tenaga medis dari negara' asing bisa meningkatkan kualitas serta mentransfer ilmu pengetahuan untuk para dokter muda Indonesia.
Kabar pemecatan Prof Budi Santoso tersebar melalui grup WA dosen FK Unair.