Donald Trump Putuskan Menutup USAID, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan di Indonesia Termasuk Stunting

photo author
- Senin, 17 Februari 2025 | 11:00 WIB
Penutupan USAID berdampak pada kerja sama pembangunan Indonesia, mengurangi akses ke dukungan finansial dan teknis penting dalam sektor kesehatan, pendidikan, dan kemiskinan.  (www.indobot.co.id)
Penutupan USAID berdampak pada kerja sama pembangunan Indonesia, mengurangi akses ke dukungan finansial dan teknis penting dalam sektor kesehatan, pendidikan, dan kemiskinan. (www.indobot.co.id)

Dampak Penutupan USAID terhadap Indonesia

Didirikan pada 1961 di bawah kepemimpinan Presiden John F. Kennedy, USAID berperan dalam mengelola program bantuan AS di berbagai sektor, seperti kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.

Beberapa program yang selama ini mendapat dukungan USAID di Indonesia antara lain:

Program Vaksinasi Polio

Sejak 2023, USAID telah mengucurkan lebih dari 3,2 juta dolar AS (sekitar Rp48,4 miliar) untuk membantu Indonesia menangani wabah polio.

USAID bekerja sama dengan WHO dalam mendistribusikan 31 juta dosis vaksin polio nOPV2 ke jutaan anak di berbagai wilayah, termasuk Aceh dan Papua.

Program ini semakin penting setelah Indonesia kembali melaporkan tiga kasus polio di Pidie, Aceh, pada tahun 2022.

Penurunan Stunting di Papua

USAID juga berperan dalam program Partnership to Accelerate Stunting Reduction in Indonesia (PASTI)-Papua, yang diluncurkan pada 13 September 2023.

Program yang dijalankan bersama Kementerian Kesehatan RI dan PT Freeport Indonesia ini bertujuan mempercepat penurunan angka stunting di tiga wilayah: Mimika dan Nabire (Papua Tengah), serta Asmat (Papua Selatan).

Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, menegaskan bahwa kerja sama ini mendukung pembangunan nasional dengan alokasi dana sebesar 4 juta dolar AS.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, angka stunting di Papua Tengah mencapai 39,4 persen dengan 46.128 kasus, sedangkan di Papua Selatan prevalensinya sebesar 25 persen dengan 33.304 kasus.

Program HIV-AIDS dan Air Minum

Pada 2023, pemerintah AS mengalokasikan 72 miliar dolar AS untuk berbagai program di dunia, termasuk di Indonesia.

Dana ini digunakan untuk meningkatkan akses kesehatan perempuan, sanitasi air, penanganan HIV-AIDS, keamanan energi, dan antikorupsi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abdul Hadi Top Media

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X