Presiden Rusia Putin Meminta Rudal Nuklir Kembali diproduksi Untuk Kepentingan Dunia Dari Lawan

photo author
- Minggu, 30 Juni 2024 | 23:33 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin
Presiden Rusia, Vladimir Putin

TOPMEDIA.CO.ID - Presiden Negara Rusia Vladimir Putin mengegaskan rusia akan terus menggembangkan senjata nuklir untuk menjadi senjata terbesar di dunia.

Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan strategis dalam pidatonya dalam lulusan akademik militer, polisi, dan intelegen pada Sabtu (29/6/2024).

Putin menekankan pentingnya pengembangan nuklir Rusia yang menckup ruidal dan nuklir di luncurkan dari darat, laut dan udara.

“Rencana kami untuk pengembangan triad nuklir sebagai jaminan pencegahan strategis untuk menjaga keseimbangan dan kekuatan Rusia, akan meningkatkan kemampuan tempur semua angkatan, menempatkan dalam tugas tempur kebangaan para perancang, insinyur yang telah mengkonfirmasi kualitas mereka, karakteristik yang unik dan mengerjakan model yang menjanjikan,” ucap Putin

Slelain itu Putin juga mengumumkan bahwa Rusia akan memasok senjata dan drone terbaru kepada tentara yang bertempur di Ukraina.

Menurutnya juga langkah ini menjadi bagian dari strategi Rusia dalam menjaga stabilitas dan keamanan Internasional.

Presiden Rusia juga menegaskan dirinya siap membahas keamanan di Benua Eurosia dengan Negara Eropa dan Nato.

Menteri Pertahanan Rusia Andre Bilosof menjelaskan posisi militernya dalam infasi Ukrasina, Kendatoi mendapat perlawanan Bilosof menyebut militer Rusia mampu menangkisnya secara efektif.

Baca Juga: Warga Serta Karyawan Mengeluh Karena Kawasannya Kumuh Karena Tenda - Tenda yang didirikan Oleh Para Swaka

“Selama masa sulit tentara dan AL kita telah brulang kali mereka mampu merespon tantangan dan ancaman paling serius secara memadai, hari ini, selama operasi militer khusus personel militer Rusia dengan terhormat memenuhi tugas militer mereka secara efektif mememtingkan negara,” ucap Andre Bilosof.

“Dengan tegas melawan para pengikut ideology Nazi bekat keberanian dedikasi dan kerja professional mreka, kami memiliki inisiatif diseluruh garis depan scara konsisten mengurangi potensi tempur musuh,” cetusnya.

Rudal awalnya dilarang berdasarkan perjanjian dengan Amerika Serikat yang sekarang sudah dibatalkan.

Perjanjian itu melarang rusal berbasis darat dengan jangakauan 500 sampai 5,500 kilometer.

Perjanjian nuklir jarak menengah itu dianggap sebagai tongkak pengendalian senjata AS dan Rusia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X