Dampak dari Melemahnya Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat

photo author
- Kamis, 20 Juni 2024 | 14:30 WIB
Nilai tukar Rupiah melemah terhadap Dollar Amerika Serikat (Topmedia.co.id / Istimewa)
Nilai tukar Rupiah melemah terhadap Dollar Amerika Serikat (Topmedia.co.id / Istimewa)

TOPMEDIA.CO.ID -Nilai rupiah melemah dampaknya kemana – mana, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat semakin melemah melihat dari data Bank Indonesia nilai tukar dolar amerika menyentuh sampai Rp 16. 374, pedahal pada pertanggal 2 Bulan Januari 2024 nilai tukar Amerika Serikat masih Rp 15.473. terjadi pelemahan selisih Rp 901 atau sekiar 5,8 persen.

Lukman Leong Pengamat Komoditas dan Mata Uang menggatakan bukan hanya mata uang Indonesia saja yang terdampak tetapi mata uang negara lainnya juga terdampak.

“Faktor utama dari kenaikan ini adalah karena dollar lagi naik bukan hanya rupiah saja yang berdampak tapi mata uang lainnya juga terdampak,” ucap Pengamat Komoditas dan Mata Uang.

Lukman Leong juga mengungkapkan apa dampak pelemahan rupiah terhadap ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

Baca Juga: Inilah Daftar Pekerja yang Terkena Imbas dari Peraturan Tapera Potong Gaji Sampai 3 Persen

“Dampak utama dari faktor ekonomi Indonesia permintaan melemah terutama dalam jualan ritel dan bahkan impor- ekspor dan sebaginya, pelemahan mata uang ini sangat jelas luas dampaknya bukan hanya pada permintaan tapi mengimbas ke tindakan kebijakan pemerintahan viskal,” ucap Lukman Leong.

Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah tersebut Bank Indonesia naikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis point menjadi 6,25 persen terjadi pada bulan lalu.

“Indonesia juga terus memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah, dalam rangka mengintidasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global melalui langkah kenaikan suku bunga di pasar rupiah,” Perry Wrijoyo Gubernur Bank Indonesia.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Menggatakan pelemahan mata uang rupiah dan mata uang negara berkembang lainnya terjaid karena penguatan perekonomian Amerika Serikat yang diprediksi IMF menguat hinga 2,7 persen tahun 2024, hal ini mendorong arus investasi portofolio masuk ke negeri Paman Syam tersebut, terlihat dari penguatnya permintaan domestik dna kondisi manufaktur yang ekspansif.

“Jika dibilang aman ini tidak aman, tidak akan lama jika melihat pergerakannya ini sangat mungkin dalam beberapa waktu kedepan tekanan itu sudah mulai melemah, karena penyebab utama yang paling besar adalah sebetulnya ini faktor eskternal,” Mohammad Faisal Direktur Eksekutif Core Indonesia.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X