Muncul luka lepuh di mulut dan kaki
Produksi air liur meningkat hingga menyerupai busa yang keluar dari mulut
Hewan menjadi sangat terkulai lemah dan enggan bergerak
Kelumpuhan pada bagian tubuh tertentu pada hewan (misalnya pincang).
Pada kambing, gejalanya mungkin tidak terlalu parah. Tapi pada sapi, penyakit ini bisa membuatnya merasa kesakitan parah. Jika dibiarkan, dapat menyebabkan kelumpuhan permanen hingga kematian.
Bagaimana cara mengatasinya?
Sayangnya, hingga saat ini belum ada cara yang efektif dalam mengatasi penyakit mulut dan kuku pada hewan. Namun, hewan biasanya akan pulih dengan sendirinya.
Kasus kematian hewan pun terbilang jarang. Di Indonesia sendiri, menurut Nasrullah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, tingkat kematian hewan sangat rendah, yaitu 1,1 persen dari total keseluruhan kasus.
Vaksin bisa meminimalkan risiko bertambah parahnya penyakit, tapi tidak serta-merta mencegah hewan terinfeksi.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu! 5 Bahaya Ini Mengintai Anda Yang Sering Minum Soda Saat Haid
Apakah bisa menular ke manusia?
Sampai saat ini, penyakit mulut dan kuku tidak dianggap sebagai risiko bagi kesehatan manusia, karena penularan dari hewan ke orang terbilang sangat jarang terjadi. Hal ini juga sudah dipastikan oleh Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian.
Apakah dagingnya aman dikonsumsi?
Daging dari hewan yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku masih boleh dikonsumsi. Asalkan, bukan bagian organ yang terpapar virus, seperti kaki, mulut, bibir, lidah, dan jeroan. Selain bagian-bagian tersebut, kamu masih bisa mengonsumsinya.***
Artikel Terkait
Distan Kabupaten Serang Hentikan Pengiriman Hewan, Langsung Bentuk Tim Satgas PMK
Tentukan Kehalalan Daging, 13 Kompetensi Ini Harus Dimiliki Juru Sembelih Hewan Halal