Maraknya Judi Online di Indonesia, Begini Penjelasan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

TOPMEDIA - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memaparkan sepanjang 2022, di Indonesia terdapat 121 juta laporan transaksi judi online senilai Rp155,4 triliun.

Judi online sendiri termasuk salah satu transaksi mencurigakan di tahun 2022 yang berada di urutan kedua setelah penipuan.

Baru-baru ini judi online kembali menjadi perbincangan di media sosial, lantaran banyak artis dan influencer yang ikut mempromosikan beberapa situs judi online.

Baca Juga: Hadiri Pembukaan TMMD Kodim 06/02 Serang di Prinyanyi, Walikota Serang Disambut Silat Anak SD

Untuk satu postingan judi online, para artis dan influencer bisa dibayar berkali-kali lipat dari fee endorsement asli mereka.

Jadi, nggak heran kalau ada banyak yang mempromosikan situs tersebut.

Saat mempromosikan situs tersebut, mereka tidak menyebutnya sebagai "judi online," melainkan "game online."

Baca Juga: Indonesia Jadi Negara Kedua di Asia Paling Banyak Kasus Selingkuh, Netizen: Semoga Tahun Depan Bisa Nomer 1

Sejak 2018, Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah mulai memberantas konten berunsur perjudian di ruang digital.

Sampai Agustus 2022 kemarin, sudah ada 566.332 konten perjudian yang diblokir oleh Kemenkominfo.

Namun, nyatanya sampai saat ini konten terkait judi online masih banyak berseliweran di media sosial.

Baca Juga: Murah Meriah! 2 Pemandian Air Panas di Kabupaten Pandeglang Ini Bisa Kamu Kunjungi Saat Kantong Kering

Judi online sebenarnya sangat membahayakan para pemainnya karena dapat membuat kecanduan untuk terus bermain, bahkan sampai kehilangan uang dan hartanya.

Maka dari itu, Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengarahkan tegas seluruh jajarannya untuk memberantas praktik judi online.

Bahkan beliau tidak segan-segan akan mencopot jabatan anggotanya yang ikut terlibat dalam judi online.