TOPMEDIA.CO. ID - Subdit IV Tipidter berhasil menangkap satu tersangka dalam kasus Tindak Pidana Perlindungan Konsumen dan Perindustrian atau Perdagangan minyak tanpa memiliki SPPT SNI, Izin Edar (BPOM).
Penangkapan dilakukan di Kp. Kalampean, RT. 001/RW.004, Ds. Jambu Karya, Kec. Rajeg, Kab. Tangerang, Prov. Banten, pada Senin, 3 Maret 2025.
Hal tersebut terungkap saat Polda Banten memberikan keterangan pers, yang dipimpin Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto didampingi Wadirreskrimsus Polda Banten AKBP Wiwin Setiawan serta dihadiri Ahli Meterologi Bapak Eko.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto menjelaskan bahwa pelaku memproduksi dan memperdagangkan minyak goreng sawit merek Minyakita dan merek Djernih yang tidak sesuai dengan isi berat bersih.
"Memproduksi atau memperdagangkan barang berupa minyak goreng sawit dengan merek Minyakita dan merek Djernih tanpa memiliki SPPT SNI, Izin Edar (BPOM), namun dalam label pada kemasannya dicantumkan SNI dan Izin Edar (BPOM) dengan tujuan mendapatkan keuntungan dengan melawan hukum,” katanya.
Sementara itu, Wadirreskrimsus Polda Banten AKBP Wiwin Setiawan menjelaskan kronologi kejadian pengungkapan kasus tersebut bermula saat Anggota Subdit IV Tipidter mengecek lokasi pengememasan minyak goreng.
. “Awalnya pada Senin 03 Maret 2025, sekira pukul 13.00 WIB, Anggota Subdit IV Tipidter melakukan pengecekan terhadap sebuah lokasi atau tempat yang digunakan untuk kegiatan usaha pengemasan minyak goreng sawit kemasan dengan merek Minyakita dan merek Djernih," kata Wiwin.
Selanjutnya, Pemilik yang merangkap sebagai Kepala Cabang Produksi PT. Artha Eka Global Asia disebut PT. Aega sekaligus pengelola kegiatan pengemasan minyak goreng sawit dengan merek Minyakita dan merek Djernih tersebut adalah AW.
Wiwin menerangkan bahwa pelaku sudah melakukan kegiatan tersebut berlangsung sejak Januari 2025. “AW sudah melakukan kegiatan pengemasan minyak goreng sawit dengan merek Minyakita dan merek Djernih sejak 16 Januari 2025,” terang Wiwin.
Produk berupa minyak goreng sawit kemasan dengan merek Minyakita yang diproduksi di PT. Artha Eka Global Asia KPC Kalampean ini tidak memiliki SPPT SNI, tidak memiliki Izin Edar (BPOM) dan tidak memiliki Sertifikat Halal serta untuk isi berat bersih hanya sekitar 716 mililiter s.d. 750 mililiter.
Wiwin menuturkan keuntungan pelaku dalam menjalankan kegiatan tersebut mencapai puluhan juta. “Keuntungan yang AW dapatkan dari hasil penjualan minyak goreng sawit tersebut dalam setiap bulan rata-rata sebesar Rp45.000.000,” tuturnya.
Artikel Terkait
Bakal Dapat THR! Begini Perhitungan Besaran Nominal Bonus Hari Raya Yang Diterima Ojek dan Kurir Online, Berdasarkan Surat Edaran Kemenaker
Ajak Terapkan Pola Hidup Sehat! Wagub Banten Dimyati Natakusumah Berikan Nasehat Kepada Pasien Saat Tinjau RSUD Malingping
Stabilkan Pasokan dan Harga Pangan di Bulan Ramadan Pemkot Cilegon Gelar Gerakan Pangan Murah
Simak! Inilah Alasan BUMN Tunjuk Ifan Seventeen sebagai Dirut PT Produksi Film Negara
Memecah Kemacetan Arus Mudik, Pemerintah Izinkan ASN work from anywhere (WFA) Mulai 24 Hingga 27 Maret 2025
Agung Sedayu Group Temuin Pemkot Serang, Diterima Kadis Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
Pengelolaan DAS Kewenangan Pemrov Harus di Optimalisasi, Wagub Banten Dimyati Natakusumah: Supaya kita surplus pangan
Kerap Terjadi Lonjakan Harga Sembako, Wali Kota Cilegon Robinsar Apresiasi Disperindag Gelar Bazar Ramadan
Indonesia Financial Group Sabet Dua Penghargaan Sekaligus Dalam Ajang Public Relations Indonesia Award 2025
Serah Terima Jabatan Ketua TP PKK dan Pelantikan Kepengurusan TP PKK Kota Serang Masa Bakti 2025-2030