Penulis: Irham Assyahaf (Mahasiswa FEB jurusan Manajemen Unpam PSDKU Serang)
TOPMEDIA.CO.ID - Ketidakpastian kembali membayangi dunia keuangan. Kali ini, bukan hanya karena fluktuasi pasar global atau lonjakan inflasi, tetapi juga karena kabar mengejutkan dari Amerika Serikat.
Kabar tersebut berupa Donald Trump yang ingin memecat pimpinan Federal Reserve jika ia kembali menduduki Gedung Putih.
Di tengah dinamika ini, investor bertanya-tanya, mana aset yang lebih aman—Bitcoin atau XAU/USD (emas)?
Baca Juga: Buka Fun Walk PSMTI dan BSD City, Wagub Banten Dimyati Natakusumah Pesankan Jaga Kebersamaan
Bitcoin dan emas sama-sama menjadi primadona di tengah kekacauan politik dan ekonomi. Emas, sebagai aset tradisional, melonjak ke level $3.500 per ons, sementara Bitcoin, sang "emas digital," menari di sekitar angka $91.000.
Ketidakpastian arah kebijakan The Fed yang kini terancam akibat manuver politik Trump—membuat investor harus memilih dengan lebih hati-hati.
Goncangan ini berpusat di Amerika Serikat, namun getarannya terasa hingga ke pasar Asia, Eropa, dan negara berkembang. Bursa saham goyah, indeks dolar AS melemah, sementara emas dan Bitcoin menikmati aliran dana baru dari para pencari "safe haven."
Baca Juga: Agar Penilaian Bisa Objektif, Pemprov Banten Menggelar Orientasi Dewan Hakim MTQ XXII Provinsi
Ketidakpastian mulai membara sejak awal kuartal kedua 2025, ketika Trump dalam serangkaian wawancara mengkritik keras kebijakan suku bunga tinggi The Fed dan menyiratkan bahwa perubahan drastis dalam kepemimpinan moneter mungkin segera terjadi jika dirinya kembali berkuasa.
Siapa saja yang terlibat?
• Donald Trump, mantan Presiden AS yang kembali mencalonkan diri, dengan wacana intervensi agresif terhadap The Fed.
• Petinggi The Fed, khususnya Jerome Powell, yang konsisten mempertahankan kebijakan moneter ketat untuk mengendalikan inflasi.
• Investor global, mulai dari institusi besar hingga trader ritel, yang kini menimbang ulang strategi lindung nilai mereka.
Jika independensi The Fed terganggu, ketidakpastian suku bunga akan melonjak. Hal ini bisa memicu pelarian besar-besaran dari aset berisiko ke aset lindung nilai seperti emas dan Bitcoin.