Kabar gembira datang dari Kementerian ESDM, dua investor skala dunia, Petronas dan BP, masuk dan siap berinvestasi di Indonesia ditengah harga minyak dunia yang memanas.
Keberhasilan masuknya dua investor itu merupakan sinyal yang baik bagi iklim investasi di dalam negeri. Pasalnya, term and condition yang ditawarkan pemerintah cukup menarik dan mendapat sambutan baik dari kontraktor kontrak kerja sama atau KKKS.
Dari keberhasilan mengajak masuknyainvestor Petronas, BP, dan Mitra Multi Karya, pemerintah mengantongi komitmen pasti investasi sebesar USD14,14 juta dari Petronas, BP, dan Mitra Multi Karya dalam lelang itu. Selain itu, ada juga bonus tanda tangan senilai USD1,2 juta yang diperoleh negara.
Baca Juga: 6,2 M Kompensasi Warga Kabupaten Serang Terdampak Tumpahan Minyak Pertamina
Ditengah Eskalasi politik dunia yang masih memanas lantaran dipicu konflik Ukraina vs Rusia menyebabkan harga minyak dunia masih bertengger di kisaran USD100 per barel.
Meski tidak sebesar harga di pasar dunia, pemerintah menetapkan ICP sebesar USD85,89 per barel untuk periode Januari 2022.
Bertenggernya harga emas hitam di kisaran itu kembali menggairahkan pelaku usaha untuk berinvestasi di sektor tersebut. Berkah iklim investasi yang semakin membaik itu juga berimbas ke Indonesia.
Baca Juga: Kelangkaan Minyak Goreng di Rangkasbitung, Begini Penampakannya
Menyikapi mulai membaiknya iklim investasi disambut gembira Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Mereka pun menetapkan target kinerja 2022 berupa target investasi di sektor migas diharapkan bisa mencapai USD22,59 miliar.
Ada sebanyak 17 wilayah kerja (WK) yang ditawarkan untuk tahun ini.
Berbeda dengan kementerian, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menetapkan target investasi sektor hulu migas 2022 mencapai USD13,2 miliar. Bila dirupiahkan mencapai sekitar Rp189 triliun (asumsi kurs Rp14.300 per USD). Target investasi sebesar itu naik 23,4 persen dari realisasi investasi migas 2021 yang mencapai USD10,7 miliar atau sekitar Rp153 triliun.
Wajar saja SKK Migas menetapkan ambisi nilai investasi sebesar itu. Seperti disampaikan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, investasi tersebut diperlukan untuk meningkatkan produksi migas pada tahun ini dan juga sebagai salah satu upaya mengejar target produksi minyak 1 juta barel minyak per hari (bph) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BCFD) pada 2030.
Baca Juga: Pertamina Hulu Rokan Berencana Akan Melakukan Pengeboran 400-500 Sumur Baru Tahun Ini
Artikel Terkait
Sah, Ajang MotoGP Mandalika Resmi Disebut Pertamina Grand Prix of Indonesia
Bingung Cara Memasang Set Top Box TV Digital? Begini Cara Mudah dan Cepat
6,2 M Kompensasi Warga Kabupaten Serang Terdampak Tumpahan Minyak Pertamina
Ingat! 30 April 2022 Siaran TV Analog Mulai Dihentikan di 166 Daerah Indonesia
3 Cara Beralih Ke Siaran TV Digital Lengkap Cara Beralih Dari TV Analog Ke Siaran TV Digital
Layar Tipis Belum Tentu TV Digital, Ini Ciri-ciri TV Digital Wajib Kamu Tahu
7 Jenis Bahan Bakar Minyak Bumi yang Kamu Harus Ketahui