TOPMEDIA - Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan tinggi dan cuaca ekstrem diperkirakan akan terjadi di Provinsi Banten hingga 11 Maret 2025.
Pada periode ini, wilayah Banten termasuk dalam kategori yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat.
BMKG dalam laman resminya, bmkg.go.id mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama di wilayah dengan curah hujan tinggi dan daerah rawan bencana.
Disarankan untuk selalu memperbarui informasi cuaca terkini dan menjaga kondisi lingkungan sekitar.
Baca Juga: PIK 2 Ditengah Persoalan Sertifikat Lahan Di Tengah Laut dan Pembongkaran Pagar Laut
Diberitakan sebelumnya, pada 5 Maret 2025, banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten.
Banjir ini disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis, 27 Februari 2025.
Akibatnya, akses jalan terputus, dan rumah-rumah warga terendam.
Sebanyak 13 dari 14 desa di kecamatan tersebut dilaporkan terdampak banjir, dan Desa Padarincang menjadi lokasi terparah, terutama di area wisata Kacida Cibuntu, di mana ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Banjir ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Cikalumpang akibat curah hujan yang tinggi.
Selain merendam ratusan rumah warga, banjir juga memutus akses jalan utama yang menghubungkan Serang-Cinangka.
Hingga saat ini, upaya evakuasi telah dilakukan, dan warga yang terdampak banjir telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman, seperti kantor desa, masjid, dan kantor koramil. Dapur umum juga telah disediakan di kantor desa masing-masing untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.***