TOPMEDIA – Kota Cilegon yang sering dijuluki sebagai Kota Baja, ternyata makin kesini warganya semakin kreatif.
Bukan hanya anak muda saja, tapi ibu-ibu atau yang lebih dikenal dengan sebutan emak-emak tidak kalah kreatif.
The power of emak-emak, sudah tidak asing lagi ditelinga. Sebagai seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) ataupun wanita karir, nampaknya emak-emak di Kota Cilegon tidak mau kalah aktif berkarya dibandingkan dengan anak-anaknya.
Baca Juga: Jabarkan Program Dana Hibah Rp 20 Juta, Walikota Cilegon Minta Guru Kerja Dengan Ikhlas
Seiring dengan perkembangan zaman, tidak dipungkiri akan ada banyak penambahan komunitas ibu-ibu di Indonesia, tak terkecuali di Kota Cilegon.
Kekreatifan emak-emak ini, sengaja ditularkan oleh Nur Cholis (30) seorang pemuda di Lingkungan Kubang Saron, Tegal Ratu, Ciwandan. Ia sengaja, menggadeng Ibu-ibu dan disabilitas berkreasi ciptakan mainan edukasi bagi anak.
"Saya sengaja mengajak ibu-ibu di kampung untuk bisa menjadi kreatif, menciptakan mainan untuk anak-anaknya sendiri dan mengedukasi. Bahkan ini bisa dijual," kata Cholis kepada TOPMEDIA, Senin 24 Januari 2022.
Baca Juga: Hikmah Film Kartun Spongebob Squarepants, Ini Penjelasan Habib Ja'far
Lanjut Cholis, kegiatan produksi mainan anak anak tersebut tengah berlangsung sejak bulan November 2021.
Pada awal produksi, Ia menargetkan, beberapa produk yang mampu terproduksi setiap bulannya serta mengasah kemampuan pekerja di lingkungannya agar memiliki kemampuan dibidang kerajinan.
"Mereka dibagian pengamplasan produk. Karena pengamplasan menjadi bagian penting dalam produksi mainan anak-anak," jelasnya.
Disampaikan Cholis, Industri Kecil Menengah (IKM) yang memproduksi beragam mainan edukasi untuk anak-anak itu disebut Doku atau Dolanan Kayu. Menariknya, bahan dasar pembuatan mainan edukasi anak itu memanfaatkan limbah kayu dari berbagai perusahaan yang ada di Kota Cilegon.
Baca Juga: Beredar Isu Vaksin Palsu dan Kosong, DPR RI Akan Bentuk Panja
"Bangunan workshop berukuran 6x15 menjadi tempat kami memproduksi mainan kayu saban harinya. Ada delapan orang pekerja yang beraktivitas termasuk emak-emak, mulai dari bagian pemotongan, pengoperasian Computer Numerical Control (CNC) hingga pengecatan finishing," jelasnya.