TOPMEDIA - Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang Raja di Istana megah. Sang Raja terkenal baik hati dan bijak. Meskipun ia seorang pemimpin, raja sangat gemar berkebun.
Di kebun istana, raja menanam banyak pohon buah-buahan. Diantaranya; pohon Pepaya, Kelapa, Nangka, Apel, dan Jambu. Kebiasaan sang raja selalu memperhatikan pohon-pohonnya setiap pagi. Ia dibantu tukang kebun merawat pohon-pohon itu dengan teliti.
Si Kelapa yang sombong . Pada sore hari, si pohon Kelapa menyombongkan kelebihannya pada pohon Apel. “Hai, Apel. Apa kelebihanmu?” tanyanya singkat. “Buahku manis. Raja sangat suka denganku,” jawabnya penuh keceriaan. “Itu saja? Hmm, kamu hanya memiliki satu kelebihan, berbeda denganku,” jawab si Kelapa.
Baca Juga: Buah Pepaya Memiliki Manfaat Luar Biasa, Nomor 1 dan 2 Pria Wajib Tahu!
“Apa maksudmu? Memangnya apa kelebihanmu?” tanya Apel mulai kesal. “Tentu saja banyak. Lihatlah tubuhku, menjulang tinggi. Tidak ada yang bisa menandingi tingginya badanku,” ucapnya. “Halah, memang kenapa dengan tubuh yang tinggi? Tak ada gunanya,” ucap Apel. “Tentu saja ada! Aku adalah pohon buah paling tinggi dan tak ada yang bisa menandingiku,” ucap Kelapa yang kemudian mengajak bicara Pisang. “Hai, Pisang. Kenapa tubuhmu gemuk dan licin. Orang-orang pasti tak bisa memanjatmu,” ucap Kelapa mengejek. “Biarkan saja, yang penting orang-orang menyukai buahku yang mudah dimakan,” jawab Pisang.
“Hahaha, apa gunanya buah yang mudah dimakan tapi cepat busuk? Lihatlah buahku. Bisa tahan lama, tak cepat membusuk,” ucap si Kelapa. Pisang terdiam. Raut wajahnya tampak kesal. Ia tak menyukai Kelapa yang pamer kelebihannya.
Mengejek Pepaya . Melihat Apel dan Pisang tampak kesal, Kelapa merasa sangat bangga. Ia berpikir bila pohon-pohon lain iri kepadanya. “Semua pohon harus mengakui bahwa akulah yang paling hebat di sini,” ucap Kelapa dalam hati.
Baca Juga: 9 Manfaat Daun Pepaya Ini Yang Wajib Kamu Tahu! Salah Satunya Bisa Atasi Demam Berdarah Lho
Ia kemudian memamerkan kelebihannya pada si Pepaya. “Hei, Pepaya, kau punya kelebihan apa?” tanyanya. Namun, Pepaya hanya tersenyum. Ia tak ingin menanggapi perkataan Kelapa.
“Kenapa kamu diam saja? Oh, jangan-jangan kamu tak punya kelebihan, ya? Hahaha,” ucap Kelapa.
“Lihatlah aku, tubuhku sangat tinggi. Dari daun hingga batangku, semuanya bermanfaat,” imbuhnya sombong. Pepaya tetap terdiam. Ia hanya menanggapi perkataan Kelapa dengan senyuman.
Baca Juga: Kamu Harus Tahu! Tak Hanya Buahnya Biji Pepaya Punya Manfaat Luar Biasa, Bisa Jadi KB Alami?
“Buahku, saat belum tua, orang-orang sangat senang meminumnya. Katanya sangat menyegarkan. Kalau sudah tua, buahku dipakai untuk bahan membuat makanan. Bermanfaat banget, kan? Sedangkan buahmu, kalau masih muda, rasanya tak enak,” ucapnya pamer.
“Batangku pun dipakai untuk membuat beragam furnitur, seperti pintu, kursi, atau meja. Sedangkan batangmu mudah lapuk, tidak berguna,” imbuhnya sombong. Pepaya tetap diam saja. Ia acuh dengan perkataan Kelapa. Sesekali, ia tersenyum untuk menghargai Kelapa yang mengajaknya bicara.
“Oh, ya, satu lagi. Aku hampir lupa. Daunku pun bermanfaat, loh. Orang-orang biasa memakainya untuk membuat ketupat. Bahkan, batang daunku juga bermanfaat untuk sapu lidi. Memang aku ini sangat bermanfaat bagi semua orang,” ucapnya makin sombong.
Artikel Terkait
Ini Film 5 Sahabat Di Gunung Semeru
Sinopsis Film Pendek Lembusura, Setan Penjaga Gunung Api
Pixar Dalam Kemajuan Film Animasi Amerika
Lk21 Nonton Film Terbaru Dan Download Drama Korea Gratis
Sinopsis Film Emoji Tentang Sekumpulan Emosi Dalam Handphone