Dampak Harga BBM Naik, Waspadai Inflasi Mencapai Dobel Digit. Apa Itu?

photo author
- Senin, 5 September 2022 | 11:24 WIB
Terminal Patria Kota Blitar (foto:IStimewa)
Terminal Patria Kota Blitar (foto:IStimewa)

TOPMEDIA - Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan menilai rencana kenaikan harga BBM kurang tepat jika dilaksanakan saat ekonomi beranjak pulih.

Namun, jika hal tersebut sudah menjadi keputusan pemerintah, masyarakat tentunya harus menerima.

Lebih lanjut, jika ada kenaikan harga BBM, pengusaha transportasi sudah pasti akan menaikkan harga. Risikonya, masyarakat pasti akan menilai biaya transportasi mahal.

Oleh karena itu, dia berharap pemerintah tegas kelompak mana saja yang bisa menggunakan BBM subsidi. Misalnya, kelompok yang boleh menggunakan BBM subsidi adalah angkutan umum, pelat kuning.

Baca Juga: Muhammad Mardiono Jabat Plt Ketum PPP Menggantikan Suharso Monoarfa

Melansir dari cnbcindonesia.com, di tengah kenaikan harga BBM, harga pangan dunia terpantau turun. Lantas bagaimana dengan di dalam negeri?

Indeks Harga Pangan FAO (FFPI) tercatat sebesar 138,0 poin pada Agustus 2022, turun 2,7 poin atau 1,9 persen. dari Juli.

Ini merupakan penurunan bulanan kelima berturut-turut. Penurunan disumbang oleh sereal dan harga minyak nabati sebesar masing-masing 1,4% dan 3,3%.

harga beras premium, beras medium, cabai merah, cabai rawit, bawang putih, gula pasir, daging ayam ras dan telur ayam ras masih memerah. Dikutip dari data Badan Pangan Nasional, harga beras premium, sejak 29 Agustus hingga 5 September 2022, meningkat 2,18% menjadi Rp 12.650 per kg.

Baca Juga: Komposer Dan Romer, Ciptakan Musik Harmonis di Film Luca

Dalam periode yang sama, beras premium meningkat 1,11% menjadi Rp 10,950 per kg, cabai merah keriting naik 1,76% menjadi Rp 1.110 per kg, cabai rawit naik 6,88% menjadi Rp 60.130 per kg.

Lalu, daging dan telur ayam ras naik masing-masing 3,76% dan 0,91% menjadi Rp 35.860 dan Rp 30.100 per kg.

Direktur Celios Bhima Yudhistira mengungkapkan lenaikan harga BBM subsidi dilakukan diwaktu yang tidak tepat, terutama jenis Pertalite.

Menurutnya, masyarakat jelas belum siap menghadapi kenaikan harga Pertalite menjadi 10.000 per liter.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X