BBM Naik, Dinilai Oleh Partai Demokrat Telah Menyakiti Hati Rakyat

photo author
- Minggu, 3 April 2022 | 22:46 WIB
Sekretaris Departemen DPP, Partai Demokrat, Hasbil Mustaqim Lubis (Tim Topmedia 03)
Sekretaris Departemen DPP, Partai Demokrat, Hasbil Mustaqim Lubis (Tim Topmedia 03)

TOPMEDIA.CO.ID - Naiknya Harga BBM oleh Pemerintah Pusat, Departemen DPP Partai Demokrat, menilai Pemerintah Pusat telah menyakiti hati Rakyat.

Sekretaris Departemen DPP, Partai Demokrat, Hasbil Mustaqim Lubis menilai keputusan pemerintah dalam menetapkan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi yaitu Partamax membuat masyarakat daerah merasa sangat kecewa.

Keputusan pemerintah itu dianggap tidak melindungi, bahkan akan menyengsarakan masyarakat.

Baca Juga: Manfaat Gorengan di Bulan puasa Ramadan

Sebab, kenaikan BBM itu biasanya bakal disusul kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat.

Hal tersebut dikatakannya melalui pesan singkatnya melalui pesan whatsaap, Minggu 3 April 2022.

"Kenaikan harga itu demi menutupi kekurangan pemerintah sebenarnya, dimana ada piutang pertamina yang belum dibayarkan pemerintah sebesar kurang lebih Rp. 100 triliun. Jadi bukan hanya karena harga 'crude oil' dunia naik," kata Hasbil.

Baca Juga: Ketahuan Jualan Sabu, Pemuda 31 Tahun Dibekuk Polresta Serang Kota

"Hal ini sangat menggangu cash flow Pertamina. ini sangat mengecewakan, seharusnya kenaikan ini masih bisa di tunda bahkan tidak perlu dinaikkan jika cash flow pertamina baik baik saja," jelas Hasbil.

Kenaikan harga BBM non subsidi, kata Hasbil, diharapkan memberikan keuntungan positif ke Pertamina sehingga cash flow pertamina tetap terjaga.

Menurutnya, keputusan pemerintah dalam menaikkan harga BBM tersebut, sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat,dan ini sangat tidak menunjukkan tidak memberikan keadilan.

Baca Juga: Pesan Kapolri Jendral Listyo Sigit di Bulan Ramadhan

"Ini semua dilakukan pemerintah hanya untuk kepentingan penguasa. Pemerintah tidak peduli dengan masyarakat yang semakin menderita," katanya.

Ditambah lagi isu Presiden RI Joko Widodo 3 periode, ini sangat tidaklah pantas jika benar bapak Joko Widodo mengaminkan 3 periode.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X