Baca Juga: China Lancarkan Operasi Militer di Selat Taiwan, AS Siaga Perang
Upaya normalisasi hubungan antara Taiwan dan China ini terbantu oleh adanya perjanjian Cross-Strait Agreement (CSSTA) pada 21 Juni 2013.
Dalam perjanjian, Taiwan dan China berjanji akan meliberalisasi sektor industri jasa sehingga para pebisnis China dapat lebih mudah mendirikan cabang di Taiwan.
Terbukti berhasil, China telah berkembang manjadi pasar perdagangan terbesar bagi barang-barang ekspor Taiwan serta pasar modal Asia.
Baca Juga: Indonesia Terjebak Hutang, Batubara Jadi Rebutan China, AS, dan Eropa
Melalui perkembangan hubungan sosial dan ekonomi antara China dan Taiwan diharapkan dapat membawa perubahan terhadap opini politik akan separatisme.
Keadaan damai tersebut berubah cepat menjadi genting karena Amerika Serikat meningkatkan efektifitas strategi ekspor teknologi rudal dan dual-use biological and chemical agents yang membuat China gerah.
China meminta Amerika serikat untuk mengurangi penjualan senjata militer Amerika Serikat ke Taiwan.
Baca Juga: Menteri Luar Negeri China, Sebut Eropa Sistem Pertahanannya tidak Seimbang
Dualisme Amerika Serikat membuat geram China tetapi Taiwan tidak menginginkan terjadinya perang terbuka sehingga ia berusaha mempertahankan status quo.
China melihat bahwa "janji" Amerika Serikat untuk "mendukung kemerdekaan Taiwan" tidak sepenuhnya jujur. ***
Artikel Terkait
Rekomendasi Film China Tentang Sejarah Negara Taiwan
Deretan Angka Cantik Tahun 2022 dan Filosofi Budaya China dan Jawa Penuh Makna
Rusia Negara Terluas Di Dunia, China Negara Terpadat Penduduknya
Pesawat Terbang China Eastern Airlines yang Mengangkut 132 Orang Jatuh di Wilayah Pegunungan
China Siap dan Tawarkan Fasilitasi Pembicaraan Lanjutan Rusia-Ukraina