TOPMEDIA - David Mayman orang Australia telah menemukan Jet Pack yang berfungsi dan telah mencoba menerbangkannya ke seluruh dunia. Ia pernah di bawah bayang-bayang Patung Liberty–namun hanya sedikit orang yang tahu namanya. Jetpack-nya dapat dibeli tetapi tidak ada peminatnya.
Selama beberapa dekade, manusia telah mengatakan bahwa mereka menginginkan jetpack, dan selama ribuan tahun kita telah mengatakan bahwa kita ingin terbang seperti burung, tetapi apakah kita benar-benar menginginkannya? Berikut bagaimana perkembangan teknologi mesin Jet yang menempel dengan tubuh manusia.
Jetpack adalah ransel tabung dan turbin yang dibanggakan penerbangan solo. Ketika penemu David Mayman turun dari langit, sepertinya dia menjawab kerinduan kuno tentang manusia bisa terbang. Jadi mengapa tidak ada yang peduli. Belakang para departemen pertahanan negara-negara maju memberi perhatian khusus tentang teknologi manusia terbang.
Baca Juga: Hijab Tercanggih Di Dunia, Gunakan Teknologi Anti Air Dan Panas

Penyebab orang enggan karena kalkulasi kerugiannya cukup besar karena waktu operasi terbang yang terbatas. Pihak militer negara maju kini fokus pada pengembangan teknologi selanjutnya. Namun baru-baru ini negara Dubai melakukan demonstrasi mahal tentang teknologi penerbangan manusia atau disebut Jetman Dubai.
Semburan uap dan oksigen dapat memberikan dorongan yang signifikan dari roket yang cukup ringan, tetapi jet memiliki kecepatan buang yang relatif rendah dan karenanya impuls spesifik yang buruk. Saat ini, sabuk roket tersebut hanya dapat terbang selama sekitar 30 detik (karena jumlah bahan bakar yang dapat dibawa pengguna terbatas tanpa bantuan).
Baca Juga: Pixar Dalam Kemajuan Film Animasi Amerika
Paket Jet, roket, atau paket penerbangan tenaga roket adalah perangkat yang dikenakan di bagian belakang manusia menggunakan semburan gas atau cairan untuk mendorong pemakainya di udara.
Konsep ini telah hadir dalam fiksi ilmiah selama hampir satu abad dan menyebar luas pada 1960-an. Paket jet nyata telah dikembangkan menggunakan berbagai mekanisme, tetapi penggunaannya jauh lebih terbatas daripada imajinasi film fiksi. Tantangan sulit karena tekanan atmosfer bumi, gravitasi, kepadatan energi yang rendah dari bahan bakar yang dapat digunakan, dan tubuh manusia tidak terlihat kurang cocok untuk diuji dalam penerbangan.
Artikel Terkait
APD Tenaga Kesehatan di Kota Serang Minim, Ibarat Perang Tanpa Senjata
Penemuan Mortir Aktif Sisa Perang Kemerdekaan Di Temukan
Polres Serang Nyatakan Perang Melawan Pengguna Narkoba
Gara-Gara Perang Sarung, Sekelompok Pemuda Asal Kota Cilegon Diamankan Petugas
Peringati HUT RI, Alumni Lintas Fakultas UNTIRTA Perang Catur